Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutarmin dan Gubuk Berlubang yang Tak "Terlirik" Program Bedah Rumah

Kompas.com - 29/03/2015, 06:30 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Hidup dalam segala keterbatasan tak pernah membuat Sutarmin (42) dan Sutarmi (43), warga Sukorejo RT/RW 02/09, Sambirejo, Kecamatan Ngawen, berhenti mengucapkan syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Di rumah berdinding anyaman bambu berukuran 6 x 8 meter yang sudah bolong di sana sini, Sutarmin dan Sutarmi hidup bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Keluarga ini pun harus rela berbagi tempat tinggal dengan lima ekor ayam yang kandangnya berada di sisi kanan di dalam rumah.

Ketika malam tiba, pasangan suami istri ini beserta dua anaknya yakni, Citra Wijilestari (7) dan Adnan Nasrul Ramadani (3) rela menahan dinginnya udara yang masuk lewat celah-celah anyaman bambu. Bahkan ketika hujan tiba, rumah berlantai tanah ini pun akan becek karena atap rumah bocor. Di dalam rumah tidak terdapat lemari. Buku-buku sekolah dan pakaian-pakaian diletakkan di atas sebuah drum yang dijadikan meja.

"Ya, tetapi tetap bersyukur masih ada rumah untuk berteduh dan tinggal. Ada radio yang bisa menghibur anak-anak," ucap Sutarmin, Sabtu (28/3/2015).

Sutarmin mengaku, pada tahun 2005 lalu, dirinya dan istri kehilangan putra pertamanya akibat gizi buruk. Saat ini, lanjut Sutarmin, istrinya sedang hamil anak ketiga.

Rumah yang ditinggalinya bersama keluarga saat ini merupakan warisan dari orangtuanya. Namun karena tidak ada biaya, dirinya tidak sanggup untuk memperbaiki kerusakan rumah.

Selama ini, Sutarmin mengaku hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Penghasilannya pun tidak pasti. Dari hasil panen jagung setahun sekali, dia juga hanya mengantongi sedikit uang.

"Panenan padi hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kalau panen jagung sekitar Rp 300.000, itu satu tahun sekali. Ya tambahannya jadi buruh," tambahnya.

Beberapa bulan lalu, Sutarmin mengatakan ada bedah rumah di desanya. Hanya saja, sampai saat ini dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah itu.

“Ada, tapi saya tidak mendapatkan. Ya mungkin belum waktunya, yang penting tetap bersyukur dan berusaha keras untuk istri serta anak-anak," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com