Kepala Seksi Lalintuskim Kantor Imigrasi Kelas II Wonosobo, Agus Susdamajanto mengatakan, langkah ini juga untuk mencegah warga bergabung dengan kelompok radikal tersebut. Sebab, belakangan banyak WNI yang diduga bergabung dengan ISIS dengan modus melakukan perjalanan umrah dan wisata ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.
"Kami perketat permohonan warga yang hendak mengajukan paspor RI. Antara lain dengan lebih mendalami maksud dan tujuan pemohon saat proses wawancara. Jangan sampai nanti paspor tersebut disalahgunakan," kata Agus melalui surat elektronik kepada Kompas.com, Jumat (27/3/2015).
Agus menambahkan, untuk tujuan seperti umrah, pihak imigrasi Wonosobo meminta kepada pemohon paspor untuk melampirkan rekomendasi serta jaminan dari pihak penyelenggara umrah atau biro umrah. Sedangkan untuk tujuan haji sudah dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Agama di masing- masing kabupaten atau kota.
Terkait penerbitan paspor bagi calon jamaah haji di sejumlah wilayah Kedu, imbuh Agus, Kantor Imigrasi Wonosobo sudah mulai memprosesnya dari 30 Maret hingga 21 April 2015 mendatang.
Agus menyebutkan, sejauh ini Kabupaten Banjarnegara menempati urutan pertama dengan jumlah pemohon paspor calon jemaah haji terbanyak, yakni 950 orang. Disusul Kabupaten Magelang sebanyak 900 jemaah. Kota Magelang berada di urutan terakhir dengan jumlah jemaah sebanyak 170 orang.
"Semua calon jemaah haji dalam proses penerbitan paspor didampingi oleh pihak Kemenag masing-masing kabupaten. Hal ini telah menjadi agenda tahunan sejak tahun 2007 lalu," terangnya.
Sesuai dengan sistem pelayanan Kantor Imigrasi Wonosobo, yaitu One Stop Service (OSS), semua permohonan paspor yang telah dinyatakan lengkap dalam hal berkas langsung dilayani hari itu juga hingga proses wawancara dan foto paspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.