Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aher: Kita Buktikan Tahun Ini Tidak Akan Impor Beras

Kompas.com - 26/03/2015, 16:07 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menargetkan produksi padi sebanyak 13,5 juta ton di Jawa Barat pada tahun 2015. Sebelumnya, pada tahun 2014, produksi padi mencapai 11,5 juta ton.

"Target tahun ini (produksi padi) 13,5 juta ton di Jawa Barat. Ini untuk meningkatkan produksi, sekaligus untuk membuktikan kepada dunia bahwa tahun ini kita tidak akan impor beras," kata pria yang akrab disapa Aher itu di Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/3/2015).

Aher mengatakan, target tersebut bisa tercapai dengan melakukan berbagai cara. Pertama, dengan peningkatan peralatan mesin pertanian dan infrastruktur pertanian, seperti traktor dan saluran irigasi.

Kemudian, lanjut dia, dalam jangka pendek, saluran irigasi yang bisa diperbaiki adalah jaringan tersier. Kemudian dengan cara irigasi primer dan sekunder, salah satunya dengan aliran air dari Waduk Jatigede. Namun, sayangnya waduk Jatigede belum bisa dimanfaatkan secara optimal.

"Irigasi primer dan sekunder itu butuh waktu, mudah-mudahan akhir tahun 2015 (Waduk Jatigede) sudah selesai, sehingga awal tahun 2016 bisa dimanfaatkan. Bendungan Jati Gede itu akan pengaruhi 90.000 hektar di kawasan Indramayu, Cirebon dan Majalengka ini juga akan mengalami peningkatan. Mungkin peningkatan sesungguhnya akan terjadi pada tahun 2016," katanya.

Sebetulnya, lanjut dia, target dua juta ton produksi padi tahun 2015 bisa saja tercapai. Namun, Aher mengaku masih pesimis mencapai target dua juta ton mengingat sarana dan faktor pendukungnya belum memadai.

"Dua juta ton sebetulnya bisa dilakukan, tapi tidak bisa janji, karena sarananya, langkah-langkahnya baru mulai kan. Nah, kalau irigasi sudah berfungsi baik, tentu lain lagi ceritanya," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, proses tanam pasca panen akan dipercepat. Hal ini untuk menghasilkan produksi padi lebih banyak lagi.

"Kalau biasa 20-30 hari baru tanam lagi, sekarang 15 hari udah mulai tanam lagi," katanya.

Ketika disinggung soal harga beras, Aher mengatakan, harga beras di Jawa Barat, saat ini sudah mulai turun.

"Harga beras sudah mulai turun, harga beras saat ini sudah aman," katanya.

Tidak dipungkiri bahwa salah satu penyebab melambungnya harga beras karena adanya mafia beras. Aher menegaskan, sudah menyiapkan antisipasi jika suatu saat muncul kembali mafia beras.

"Kalau ada mafia beras, kita tindak tegas, kita bekerjasama dengan kepolisian, kalau ada (mafia beras) kita tindak tegas," katanya.

Ketika ditanyakan metode penindakan yang akan dilakukannya.

"Ya, pokoknya ditindak tegas, penindasan tegas itu terjemahannya sangat luas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com