Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi Tiga Napi Teroris di Lapas Pamekasan Dibatasi

Kompas.com - 26/03/2015, 14:22 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Tiga narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkotika Pamekasan, Jawa Timur, masih dalam status pengamanan maksimal dari aparat keamanan di lapas tersebut. Ketiga narapidana teroris itu adalah Noaim Baasyir, Supriyato dan Akhmad Husni.

Ketiganya merupakan napi dari hasil limpahan dari LP Cipinang bulan Juli 2014 lalu. Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KKPLP) Narkotika Pamekasan, Isnawan menjelaskan, sejak pertama kali dilimpahkan ke Lapas Pamekasan, ketiga napi khusus itu sudah menempati ruangan khusus sesuai dengan statusnya.

Meskipun ditempatkan secara khusus, namun petugas lapas masih membuka komunikasi dengan ketiganya. “Sampai saat ini mereka masih bisa diajak komunikasi dua arah dengan petugas lapas,” kata Isnawan, Kamis (26/3/2015).

Isnawan menambahkan, untuk komunikasi dengan napi lain, ketiga napi khusus itu masih dibatasi dan terus dipantau khusus. Dikhawatirkan terjadi pengaruh negatif terhadap napi yang lain.

Sedangkan pelayanan kepada ketiganya tetap tidak dibedakan. “Kalau ada kunjungan dari keluarganya, mereka bisa kumpul dan duduk bersama dengan napi lainnya. Tidak ada perbedaan dengan napi lainnya,” imbuh Isnawan.

Terkait pembinaan mental, lapas menunjuk petugas khusus. Mulai dari perawatan makan, kesehatan, dan pembinaan mental. Hal itu agar mereka bisa lebih terbuka dengan masyarakat dan komunitas lainnya. “Status mereka masuk ke lapas adalah teroris. Dengar namanya saja sudah bikin ngeri bagi napi lainnya. Oleh sebab itu, kita juga beri pembinaan khusus,” tandas dia.

Noaim Baasyir yang divonis enam tahun penjara adalah saudara kandung Abu Bakar Baasyir. Sementara Akhmad Husni, alias Farel yang divonis enam tahun dan Supriyanto alias Yusuf alias Untung, divonis tujuh tahun penjara. Ketiganya merupakan jaringan teroris Abu Roban yang melakukan aksi pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com