Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Boinem Berjalan Tanpa Alas Kaki demi Ketemu Istri JK

Kompas.com - 25/03/2015, 13:17 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA,KOMPAS.com
- Panasnya matahari tak menyurutkan niat Mbah Boinem, salah satu penjual bakul gendong pasar, untuk bertemu istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah, di Gedung Agung Yogyakarta. Perempuan berusia 82 tahun ini tampak antusias berjalan bersama para buruh Gendong pasar lainnya meski harus menapak di atasnya aspal panas tanpa alas kaki.

"Saya pukul 7 berangkat dari rumah naik sepeda diantar anak. Kumpul dulu di Pasar Beringharjo," ujar Boinem saat ditemui di Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (25/3/2015) siang.

Sekitar pukul 8.30 Wib, bersama ratusan buruh gendong, Mbah Boinem berjalan kaki dari Pasar Beringharjo menuju Gedung Agung Yogyakarta. Sesampainya di Gerbang sisi utara Gedung Agung, perempuan tua asal Pereng Kembang, Jalan Wates, ini pun ikut antre untuk diperiksa oleh Paspampres.

"Tadi jalan kaki dari Pasar Beringharjo, bareng-bareng. Enggak capek, hanya dekat," ucapnya.

Mbah Boinem yang saat itu berada di barisan tengah rela berdiri beberapa saat menunggu giliran masuk kedalam pintu metal detector. Sesekali, perempuan berusia 82 tahun ini tampak duduk dan mengusap keringat yang membasahi wajahnya.

"Baru sekali ini masuk Gedung Agung, kalau lewat sering. Bertemu istri wakil presiden juga pertama ini," tuturnya.

Setelah pertemuan dengan Mufidah dan para istri menteri Kabinet Indonesia Kerja, acara dilanjutkan dengan berfoto bersama buruh gendong pasar. Mbah Boinem pun berjalan bersama rombongan menuju depan Gedung Agung.

Namun karena cukup banyak buruh gendong yang ikut, maka sesi foto bersama dibagi beberapa gelombang. Mbah Boinem pun terpaksa kembali berdiri dan telapak kakinya harus menahan panasnya aspal untuk menunggu giliran berfoto bersama Mufidah Kalla dan para istri menteri.

"Ya tidak apa-apa, sudah biasa," katanya.

Ibu tujuh orang anak ini mengaku, tidak ada persiapan khusus untuk bertemu istri para pejabat negara itu. Dia mengaku juga memang sengaja berjalan tanpa sandal karena kakinya sakit.

"Ya panas kena aspal, tapi kalau pakai sandal sakit. Sudah lama sakitnya," tegasnya.

Mbah Boinem bertutur, dirinya sudah lama bekerja menjadi buruh gendong di Pasar Beringharjo. Bahkan, hasil dari mengendong barang-barang pasar itulah yang selama ini menghidupi keluarganya dan biaya sekolah ketujuh anaknya.

"Sudah lama saya tidak ingat tapi sejak anak pertama umur satu tahunan. Sekarang anak saya sudah menikah, cucu ada 16," ujarnya sambil tersenyum.

Ketika ditanya apa harapan yang ingin disampaikan kepada Mufidah, Mbah Boinem hanya minta doa agar selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang lancar oleh Yang Maha Kuasa.

"Ini tadi dikasih baju, makan dan amplop. Saya terima kasih sekali. Ya saya hanya minta doa agar selalu sehat dan lancar rejekinya, itu saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com