Guru Pun Menangis Saat Kenang Claudia yang Diajak Bunuh Diri oleh Ayahnya

Saat ditemui di SD Ngabeyan 3, Kartasura, Waliyani, salah satu guru, menangis terisak kala menceritakan Claudia. Siswinya ini dikenal sangat disiplin dan tergolong siswa cerdas.

Waliyani, guru kelas II SD Ngabeyan, menuturkan, Claudia mengungkapkan kata-kata terakhir sebelum meninggal. Saat itu, Claudia menceritakan akan liburan panjang dengan ayahnya. (Baca: Catatan Terakhir Claudia Sebelum Diajak Ayahnya Bunuh Diri)

"Sebelum libur dua hari itu, Santa (panggilan Claudia) bilang kalau dia mau liburan panjang dengan ayahnya. Tidak tahunya, Jumat malam, saya ditelepon kalau Santa kecelakaan," kata Waliyani, Rabu (25/3/2015).

Waliyani menambahkan, Claudia sangat pandai menulis. Dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya, tulisan tangan Claudia lebih rapi. Kepergian Claudia membuat Waliyani begitu kehilangan, yang juga menyayangkan peristiwa tragis tersebut. "Anak yang periang, dan bajunya selalu rapi. Rambutnya juga sering dikepang dua," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Claudia meninggal dengan cara mengenaskan setelah diajak oleh ayah kandungnya untuk menabrakkan diri ke KA Gajayana jurusan Malang-Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat (20/3/2015) pukul 21.15.

Claudia sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi jiwanya tak tertolong. Sementara itu, Cahyo meninggal di lokasi. Latar belakang permasalahan perceraian dengan istrinya menjadi alasan utama Cahyo untuk bunuh diri dengan putri semata wayangnya.