Dipukuli karena Tagih Utang kepada Sahabat, Ibu Hamil Keguguran

Saat itu, D mengatakan, T datang menagih utang sebesar Rp 650.000 kepadanya, dua hari setelah ayah D meninggal dunia.

"Dia menagihnya di depan ibu saya yang sedang berduka. Saya khawatir, ini malah menjadi beban. Saya tidak punya niatan untuk membuat T sampai cedera begitu parahnya. Namun karena saya emosi, saya pukul-pukul dia," ujar D sambil menangis menyesali perbuatannya, Selasa (24/3/2015).

Selain itu, D juga mengaku sudah telanjur kesal dengan korban. Menurut D, T menjalin hubungan asmara dengan pacar temannya sendiri.

"Saya mau memberi pelajaran, dan biar dia juga tahu bagaimana rasanya sakit hati kami," tuturnya.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, aksi penganiayaan secara bersama-sama ini bermotif balas dendam.

Pada Senin (16/2/2015), korban menagih utang Rp 650.000 di rumah D. Keesokan harinya, D mengajak T bertemu di Jalan Sutan Jamil dekat Kantor Tribun Lampung. Pada pukul 20.30 WIB, D bersama seorang lagi berinisial R menghampiri korban yang lebih dahulu sampai di lokasi yang sudah ditentukan itu.

"Pelaku langsung memukul korban berkali-kali dengan sepatu dan paving block hingga korban terjatuh, lantas pelaku menginjak-injak perutnya," kata Kompol Dery.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku diancam kurungan maksimal enam tahun penjara.