“Penculikan terjadi Senin petang berdasarkan laporan dan tadi pagi sekitar pukul 08.30 wib. Kami juga menemukan keduanya sudah meninggal dunia,” ujar Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Letkol Machfudz, di Banda Aceh, Selasa (24/3/2015).
Kedua intel itu bernama Sertu Indra dan Serda Hendri. Keduanya diculik saat sedang melakukan tugas pengumpulan informasi tentang keberadaan kelompok sipil bersenjata Din Minimi di kawasan Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Berdasarkan informasi beberapa saksi mata, kedua intel disergap oleh belasan anggota kelompok sipil yang bersenjata sekitar pukul 16.00 Wib. Penyergapan terjadi saat mereka baru keluar dari rumah Kepala Mukim Daud di Desa Alue Mbang. Baru beranjak sekitar 300 meter, mobil Toyata Kijang hitam yang mereka gunakan dihadang.
Kedua intel tersebut lalu dibawa ke arah Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur. Sekitar pukul 17.30 Wib, ada warga setempat yang mengaku mendengar 3tiga kali suara letusan, mirip suara senjata api di sekitar Desa Alue Mbang.
Polisi dibantu masyarakat dan TNI telah menemukan sebuah mobil Toyota Kijang bernomor polisi BL 7270 GAR yang digunakan Indra dan Hendri. Mobil tersebut ditemukan di ujung jembatan, di semak-semak Desa Alue Papeun, Aceh Utara.
“Kami tidak bisa berspekulasi dan semuanya kita serahkan kepada pihak kepolisian di Aceh Utara, dan kepada keluarga kami turut menyampaikan duka yang dalam,” kata Machfudz.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Husein Hamidy juga menegaskan masih adanya keberadaan kelompok-kelompok kriminal yang menggunakan senjata api ilegal di Aceh. Kapolda menegaskan, pihak kepolisian masih terus memburu keberadaan senjata-senjata api illegal di Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.