Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihannya Dicemooh, Apa Tanggapan Mantan Miss Indonesia yang Jadi Tentara AS?

Kompas.com - 19/03/2015, 09:03 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sebagian netizen turut mengkritik langkah mantan Miss Indonesia 2006, Kristania Virginia Besouw, yang meninggalkan Indonesia dan memilih menjadi personel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS).

Melalui sebuah wawancara tertulis kepada wartawan Kompas.com, Ronny Adolof Buol, Kristania menyampaikan tanggapannya terhadap kritikan tersebut.

Dalam beberapa pemberitaan terakhir, banyak yang mencemooh pilihan Anda menjadi seorang warga negara Amerika, menurut Anda?

Saya masuk Army niat baik kok sebagai perawat untuk membantu orang sakit. Hubungan politik AS dan Indonesia kan baik. Kedua negara sama-sama menyatakan melawan teroris. Kalau ada sesuatu terjadi di Indonesia, AS pun ikut membantu. Saya kira hanya orang anti-Amerika saja yang mencemooh. Masing-masing pribadi bebas menyatakan opini. Enggak dimasukin di hati, malah senang bisa dengar opini dari berbagai latar belakang. Amerika adalah negara multikultural. Di US Army sendiri banyak tentara yang latar belakangnya dari berbagai negara dan agama.

Apa saja yang paling berkesan ketika Anda menjadi seorang tentara di Amerika? Apakah Anda juga siap jika sewaktu-waktu diutus ke medan perang?

Saya sangat terkesan dengan etiket kerjanya. Semua orang saling menghormati dan membantu walaupun pangkatnya tinggi tetap saja kayak saudara. Rasa "brotherhood"-nya sangat kental. Kan kalau mau dipikir, banyak yang mengorbankan nyawanya di medan perang. Jadi, yang masih hidup sangat menghargai keberadaan diri dan sesama. Aku bangga sekali. Aku masuk di Army bidang keperawatan untuk sekarang ini kerja di rumah sakit. Tapi, kalau harus dikirim ke medan perang, ya harus siap. Aku sudah siap mental dari awal. Rasanya aku berani berkorban untuk kedamaian dunia. Kan lawannya orang jahat juga.

Punya kerinduan untuk pulang ke Manado?

Aku lahir dan dibesarkan di Manado. Aku sempat tinggal di Jakarta dan Beijing, ikut almarhum papa tugas, tetapi kebanyakan di Manado. Rindu sekali ingin lihat Manado. Katanya sudah maju banget. Pengen makan makanannya yang enak-enak dan pedas. Rindu sama teman-teman dekat, keluarga, apalagi kakak, adik, dan keluarga.

Kristania lalu menjelaskan soal pendidikan yang pernah dia tempuh di SDN Kombi, Sulut, lalu di SD Pangkalan Jati, Jakarta, Pakistan International School-Beijing, dan Beijing 55 International School. Dari Beijing, ia sempat mengenyam pendidikan di SMP dan SMA di Eben Haezar Manado. Kristania juga sempat berkuliah di jurusan International Business Administration, Fakultas Ekonomi Unsrat, Manado. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com