Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Cari Batu Akik, Bocah 9 Tahun Lalu Diperkosa

Kompas.com - 18/03/2015, 14:29 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com
- Dengan modus diajak mencari batu akik, IA (9), seorang anak putus sekolah diperkosa oleh seorang sopir angkot berinisial NS (30). Bahkan, aksi pemerkosaan yang terjadi, Senin (16/3/2015), itu terjadi dua kali.

Pemerkosaan dengan ancaman tersebut terjadi saat IA dan adik angkatnya akan bermain ke rumah temannya di Jl Pesantren. Namun di tengah jalan, NS yang sedang membawa mobil angkutan kota tersebut membujuk IA untuk ikut bersamanya mencari batu akik dengan iming-iming akan diberi upah.

“Di tengah jalan, adik angkat IA ini diturunkan di tengah jalan. Mereka kemudian menuju ke Jl Pembangunan karena NS mengaku mau mengambil batu akik di semak-semak,” ujar Kapolsek Nunukan Kota, AKP Syahrir Bajeng, Rabu (18/3/2015).

Dari pemeriksaan korban, saat akan menuju di Jl Pembangunan, NS sempat mengisap sabu dan menawarkan kepada IA untuk ikut mengisapnya, tetapi IA menolak. Dari situ, tangan dan kaki IA lalu diikat dan kemudian dibawa ke rumah kosong di Jl Pembangunan, Kecamatan Nunukan Barat.

Setelah beraksi, NS disebutkan sempat mengantar pulang IA ke rumahnya. Sesampai di depan rumah, IA langsung lari ke dalam rumah dan memberitahu kakak angkatnya bahwa dia baru saja diperkosa oleh NS. Sang kakak kemudian lari ke arah mobil angkutan umum warna putih yang diparkir tak jauh dari rumahnya dan mencatat nomor kendaraan tersebut.

Namun, NS sudah kabur saat kakak IA menghampiri mobil angkot tersebut. Kakak angkat IA akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Sektor Nunukan Kota. Saat ini, NS masih menjadi DPO kepolisian Nunukan karena melarikan diri.

“Saat ini pelaku masih DPO. Rencananya kita akan menjerat pelaku dengan undang undang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun,” ujar Syahrir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com