Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTB Tolak Pengerukan Tanah untuk Reklamasi Teluk Benoa

Kompas.com - 17/03/2015, 12:19 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi menolak rencana pengerukan pasir di Kabupaten Lombok Timur untuk membuat dataran baru di Teluk Benoa, Bali.

"Sampai saat ini kami menolak (pengerukan pasir untuk reklamasi Teluk Benoa) karena kemudaratannya jauh lebih besar dari manfaatnya," kata Zainul Majdi, Selasa (17/3/2015).

Menurut Zainul, Pemda NTB telah memberikan pertimbangan pada komisi AMDAL yang menyatakan bahwa Pemda tidak menyetujui AMDAL terkait eksploitasi galian C di laut.

Ia meminta rencana pengerukan pasir di wilayah Lombok Timur ini dipertimbangkan secara matang. Apalagi upaya pengerukan ini merupakan hal yang baru di NTB.

Menurut Zainul, Pulau Lombok merupakan pulau kecil yang harus dijaga ekosistemnya. Baik ekosistem di daratan maupun di lautan.

Gubernur berharap alam di NTB bisa dijaga, sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dalam keadaan baik. "Sehingga hal-hal apapun yang bisa menurunkan ekosistem maupun merusaknya, itu tidak bisa kita toleransi," kata Zainul.

Gubernur meminta agar upaya eksploitasi dikaji secara menyeluruh. Jangan sampai memiliki potensi merusak lingkungan. Apalagi jumlah pasir yang akan dikeruk untuk rencana reklamasi Teluk Benoa tidak sedikit, yaitu sekitar 23 juta meter kubik.

"Provinsi punya pertimbangan yang inti dari pertimbangan itu semua adalah ekosistem. Jadi kita tidak mentolerir jika ada sesuatu yang mendegradasi kualitas lingkungan," kata Zainul.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com