Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan Seorang Tunanetra Dikuras Pelaku yang Pura-pura Menolongnya di ATM

Kompas.com - 16/03/2015, 21:55 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Tidak semua prasangka baik kepada orang lain dibalas dengan perbuatan baik. Hal ini tampaknya menimpa Salman (39), seorang tunanetra di Balikpapan, Kalimantan Timur. Salman menjadi korban penipuan oleh orang yang berpura-pura menolongnya.

Peristiwa ini terjadi di dalam bilik ATM Center RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan. Awalnya, Salman berniat mengambil Rp 500.000 melalui ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sabtu (7/3/2015) pekan lalu.

Salman yang tidak bisa melihat lantas meminta bantuan dua lelaki yang menyusul masuk ke bilik ATM, tak lama setelah Salman masuk. Namun, bukan uang yang diterimanya, melainkan perbuatan jahat. Kartu debit BRI miliknya diganti kartu debit BNI yang bukan miliknya. Karena telanjur memberikan nomor PIN kepada orang yang pura-pura menolongnya, uang hasil tabungan di BRI itu pun dikuras habis.

"Saya pun lapor ke sini (Polresta Balikpapan)," kata Salman, Senin (16/3/2015).

Salman ditemani Nurmiyati, istrinya, dan kedua anak mereka saat melapor ke Polresta Balikpapan. Adapun Salman mengisi hari-harinya sebagai tukang pijat di rumahnya di Kompleks Departemen Sosial, sekitar 500 meter dari RSUD.

Salman mengatakan, ia mengambil uang untuk membayar biaya bulanan antar jemput sekolah sebesar Rp 300.000, dan Rp 200.000 untuk berobat anaknya. Uang itu diambil dari simpanan di bank. Kebetulan, ia memiliki Rp 1,9 juta yang diperoleh dari dana santunan tahunan untuk sekolah bagi anak keluarga penyandang cacat.

Salman pergi ke ATM tersebut dengan menumpang ojek. Di tempat ATM ini terdapat empat mesin dalam satu bilik.

"Saat itu anak sedang panas, ibunya yang menemani. Saya terpaksa yang mengambil uang," kata Salman.

Salman bukan baru kali ini mengambil uang sendiri. Ia mengaku pernah melakukan hal serupa satu kali. Saat itu, dia bertemu orang baik hati yang bersedia membantunya. "Yang pertama itu dulu perempuan," kata pria yang juga Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Balikpapan ini.

Naas, kali ini dirinya tidak lagi bertemu malaikat baik hati. Salman malah memberi nomor PIN kepada pria jahat yang pura-pura bersedia menolongnya. Pria itu beralasan, mesin ATM tidak bisa digunakan setelah dicoba, dan kartu pun dikembalikan.

Salman mengaku mencoba ke ATM lain, sekitar tiga kilometer jauhnya dari RSUD. Ia meminta bantuan satpam setempat. Di situlah Salman menyadari bahwa kartu ATM sudah ditukar.

"Saya minta bantuan ke satpam untuk ambil (dari ATM) BRI. Satpam bilang, itu kartu BNI. Kami sempat berdebat," kata Salman.

Ia pun pulang. Salman kemudian beberapa kali berusaha melapor ke polisi, tetapi tidak mendapat tanggapan. Setelah berupaya keras selama satu minggu, barulah laporannya diterima.

"Kemudian saya mengecek ke bank (BRI), di situ tersisa Rp 50.000 saja sekarang," katanya.

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Ajun Komisaris Damus Asa mengatakan, pihaknya akan membantu Salman. Pihaknya mengawali penyelidikan dengan mengecek CCTV dalam bilik ATM di tempat kejadian.

Damus berharap, CCTV bisa menunjukkan dengan jelas wajah pelaku. "CCTV bisa menunjukkan wajah pelaku, pasti bisa dikejar," kata Damus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com