Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Wings Air "Delay" Empat Jam di Kupang, Penumpang Mengamuk

Kompas.com - 15/03/2015, 11:28 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Pesawat Wings Air (Lion Air Group) dengan nomor penerbangan JT 1821 tujuan Maumere-Denpasar mengalami penundaan sementara penerbangan (delay) selama empat jam di Bandara Eltari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (15/3/2015).

Akibatnya, puluhan penumpang telantar dan mengamuk. Salah seorang penumpang yang juga anggota DPRD Kabupaten Sikka, Yohanes AJ Liududen (Yani Making), Minggu pagi, mengatakan, dalam tiket tersebut tertulis berangkat pukul 6.00 Wita, tetapi hingga pukul 09.00 Wita tidak ada informasi dari pihak manajemen Wings Air untuk para penumpang.

"Kami malah harus mencari tahu sendiri tentang keterlambatan penerbangan ini. Setelah kami ngamuk, baru diberitahukan, tetapi itu juga tidak ada kepastian yang jelas terkait jam keberangkatan," ucap Yani Making.

Dia menilai manajeman tidak punya tanggung jawab terhadap keterlambatan ini. "Yang bikin kami kesal dan berang lagi karena bukannya pihak manajemen datang dan menjelaskan, tetapi malah menyuruh petugas untuk membagi kami snack (makanan ringan). Gila benar ini," ujarnya.

Menurut Yani, hingga pukul 09.30 Wita, tidak ada satu orang pun dari manajemen Wings Air yang datang untuk menemui para penumpang. Pihak manajemen, kata Yani, justru malah menyuruh operator untuk menyampaikan informasi.

"Saat di-calling oleh operator, alasan manajemen Wings Air katanya pesawat mengalami gangguan sehingga masih sementara diperbaiki," kata Yani.

Terhadap hal itu, Yani bersama penumpang lainnya mengaku sangat kecewa. Mereka menuding majanemen Wings Air tidak memiliki tanggung jawab terhadap penumpang.

"Penumpang dibiarkan menunggu tanpa informasi yang jelas terkait keterlambatan penerbangan. Kita bisa maklumi, asalkan manajemen datang dan jelaskan alasan keterlambatannya terhadap para penumpang. Ini malah kami ngamuk dulu baru di-calling lewat operator," ucap dia.

Dari pantauan di Bandara Eltari Kupang, beberapa saat setelah para penumpang mengamuk, petugas kemudian memanggil para penumpang untuk segera masuk ke dalam pesawat dan tepat pukul 10.00 Wita pesawat akhirnya siap terbang.

Soal keterlambatan tersebut, Kompas.com langsung mendatangi kantor Wings Air di Bandara Eltari, tetapi tidak berhasil menemui pimpinan, hanya menemui sejumlah petugas keamanan dan petugas pengantar makanan.

"Pimpinan hari ini tidak masuk ke kantor. Mungkin sore atau besok pagi baru masuk dan kalau bisa besok datang saja. Memang tadi kami antar makanan untuk para penumpang dan mereka marah-marah, tetapi kami tidak bisa menjelaskan alasan keterlambatan penerbangan ini, nanti pimpinan yang menjelaskannya," kata salah seorang petugas pengantar makanan yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diunggah, Kompas.com masih berusaha mendapatkan konfirmasi langsung dari pimpinan Wings Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com