Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dijegal" di Olimpiade Sains, Madrasah Juara Malah Terima Telepon "Gelap"

Kompas.com - 13/03/2015, 09:17 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Di tengah kebuntuan upaya meloloskan tiga siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) juara olimpiade sains ke ajang serupa di tingkat provinsi, muncul kabar bahwa Kementerian Agama (Kemenag) RI memanggil mereka untuk datang ke Jakarta. (Baca: Gara-gara Statusnya Madrasah, Juara Olimpiade Sains "Dibegal" Maju ke Provinsi)

Namun, diduga kuat telepon tersebut adalah penipuan, sebab tidak ada pihak yang bisa mintai kejelasan mengenai informasi trersebut. (Baca: Menteri Agama Telusuri Kasus Madrasah Tak Bisa Ikut Olimpiade Sains Tingkat Provinsi)

Kepala MI Al Bidayah, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Kholid Mawardi mengaku telah mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku dari Kemenag pusat. Intinya, para siswa MI yang terganjal mengikuti OSN tingkat Provinsi Jawa Tengah ini diminta berangkat ke Jakarta.

"Ngakunya dari Kemenag Pusat. Intinya minta supaya anak-anak dan guru pembimbingnya berangkat ke Jakarta sore ini dan dijanjikan akan di jemput di Stasiun Gambir," ujar Kholid, Kamis (12/3/2015) petang. (Baca: Olimpiade Sains Sudah Bergulir, Perjuangan Tiga Siswa Madrasah Mentok

Senada dengan Kholid, Kepala MI Wonokasihan, Kecamatan Jambu, Gus Tohir membenarkan bahwa ada permintaan agar salah satu siswanya yang menjuarai OSN mata pelajaran IPA itu datang ke Jakarta.  

"Betul ada orang nelpon, tapi identitas belum jelas. Bisa jadi orang Kemenag pusat atau Dinas Pendidikan atau bahkan orang iseng," ujar Tohir. (Baca: Dijegal, Siswa Madrasah Juara Olimpiade Sains Diminta Tetap Semangat)

Baik Kholid maupun Tohir, belum mengiyakan penggilan tersebut. Sebab Kemanag Provinsi maupun Kemenag Kabupaten tidak menginformasikan hal itu. Terlepas dari itu, kepastian mengenai tempat dan agenda di Jakarta hingga Kamis malam belum bisa diverifikasi. Mereka pun memutuskan tidak berangkat.

"Saya belum mengiyakan. Petugas yang mengaku staf Kemenag tersebut katanya mau telpon lagi, tapi hingga pukul 20.30 ini belum ada kabarnya," kata Kholid. (Baca: Disdik: Petunjuk Teknis Tidak Sebutkan Madrasah Bisa Jadi Peserta Olimpiade Sains)

Ihwal pemanggilan tersebut, dibenarkan oleh Kepala bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Semarang Muhtadi. Pihaknya sudah mendapatkan laporan dari para kepala MI juara OSN, adanya telepon dari seseorang yang mengaku petugas Kemenag pusat. Namun sejauh ini, tidak ada tembusan dari Kemenag pusat maupun wilayah.

"Saya sudah mendapatkan laporan itu, tapi belum jelas dari siapa," kata Muhtadi. (Baca: Madrasah "Dijegal" dalam Olimpiade Sains Nasional, Bupati Semarang Bicara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com