“Kita sudah kumpulkan semua instansi terkait untuk berkoordinasi, baik itu Satpol PP, Linmas juga kita libatkan, serta para pecalang. Dan ini sudah dilakukan oleh rekan-rekan dari Polsek (Wilayah Polresta Denpasar),” kata Kepala Polresta Denpasar, Kombes Djoko Hari Utomo, di Denpasar, Kamis (12/3/2015).
Djoko juga tidak memungkiri, beberapa waktu lalu pernah melakukan upaya pencegahan dengan menggiring sekelompok pemuda yang berkumpul-kumpul, untuk dibawa ke Mapolresta dan diberi sosialisasi. Isi sosialisasi itu agar mereka bersama menjaga keamanan di Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya.
“Kita juga melakukan penyisiran untuk upaya mengamankan kelompok-kelompok pemuda yang berkumpul, kemudian kita giring ke sini (Mapolresta Denpasar ) untuk melihat studio Harkamtibmas, sekaligus sosialisasi juga kalaupun mereka melakukan hal yang membahayakan masyarakat lain,” kata dia.
Di Denpasar, menurut Djoko, ada indikasi aksi begal namun masih bisa dicegah. Pencegahan terus dilakukan dengan sosialisasi yang melibatkan Babinkamtibmas. ”Indikasinya memang ada, tapi bisa kita cegah. Kita libatkan Babinkamtibmas untuk sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk aksi begal dan upaya menjaga keamanan bersama,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.