Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Ibu yang Nyaris Bunuh Balitanya karena "Bisikan Gaib"

Kompas.com - 09/03/2015, 05:17 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sehari-hari, Dian Novita Sari tinggal bersama tiga anaknya, Cinta, Cita, dan Cheri Savana selama dua tahun terakhir di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.  Sang suami yang bernama Rudi, sesekali pulang saat memperoleh jatah istirahat dari pekerjaannya di Kutai Timur.

Mereka menempati rumah di puncuk sebuah bukit agak jauh dari para tetangga. Kehidupannya pun berjalan layaknya keluarga pada umumnya. Karena itu para tetangga heran saat mendengar kabar Dian berusaha melukai Cheri, bahkan nyaris memotong lehernya dengan parang.

“Menurut saya, mereka keluarga harmonis. Maka heran ada kejadian seperti ini,” kata Asri Mariyatun, Ketua RT 31, Minggu (8/3/2015).

Rumah milik Asri sekitar 400 meter di bawah rumah Dian. Kendati kehidupan Dian sekeluarga tampak harmonis, namun warga merasa ada keganjilan pada Dian. Sekretaris RT 31, Irwan Aras, mengatakan bahwa warga kerap melihat Dian jalan seorang diri selepas tengah malam. Saat melintas, Dian jalan dengan tatapan kosong dan seperti tidak melihat siapa-siapa.

“Sering jam satuan (malam). Saat kami jaga, dia jalan seperti ini (memperagakan orang tidur berjalan). Tapi pasti pulang,” kata Aras.

“Sampai warga mengatakan dia kesurupan lah. Semacam itu. Atau ada kelainan kejiwaan lah. Padahal kalau sore, dia menyapa, 'selamat sore bu RT',” kata Asri.

Polisi belum menjadikan keterangan warga sebagai pertimbangan utama. Kepada polisi, Dian mengaku mendengar ‘wahyu’ atau bisikan gaib agar mengorbankan anak yang dikasihinya sebagai bentuk pengorbanan pada "sang pembisik gaib" itu.

Polisi menganggap jawaban itu berlebihan. Karenanya, polisi berniat memeriksa kejiwaan Dian.

“Kita akan datangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaannya. Jangan sampai alasan-alasan ini malah jadi modus,” kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan Ajun Komisaris, Damus Asa.

Kepada polisi, Dian mengaku mendapat dua kali bisikan yang sama saat salat subuh, Rabu (4/3/2015) lalu. ‘Bisikan’ itu meminta Dian mengorbankan salah satu anaknya untuk membuktikan pengorbanannya. (Baca: Ibu Nyaris Habisi Nyawa Balitanya karena "Bisikan Gaib")

Cheri, anak perempuan paling bungsu menjadi pilihan. Dian secara dingin melukai leher Cheri yang masih berusia dua tahun. Dian sadar saat Cita, kakak dari Cheri, terbangun. Ia segera melarikan kedua anaknya yang lain ke rumah orang tuanya di kawasan Martadinata, yang berjarak 15 kilometer. Sementara Cheri ditinggal begitu saja.

Beruntung nyawa Cheri bisa selamat. Salah satu keluarga Dian segera membawa Cheri ke RS Dr R Hardjanto (RS Tentara) di Balikpapan. Dokter segera menutup luka Cheri sepanjang 10 Cm dan menembus tenggorokannya (trakea). Cheri selamat setelah menerima sedikitnya 25 jahitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com