Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Nyaris Habisi Nyawa Balitanya karena "Bisikan Gaib"

Kompas.com - 09/03/2015, 04:25 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Dian Novita Sari, warga Kelurahan Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan dingin mencoba memotong leher Cheri Savana, anak bungsunya sendiri yang baru berusia 2 tahun, Rabu (4 Maret 2015) dini hari. Kepada polisi, Dian mengatakan tindakan itu dilakukan setelah mendengar "bisikan gaib".

Kasat Reskrim Kepolisian Resor Balikpapan Ajun Komisaris Damus Asa mengatakan, polisi harus melewati serangkaian interogasi dengan sabar untuk memperoleh jawaban yang meyakinkan.

"Jawabannya berbelit. Berbeda-beda. Sejauh ini dia mengatakan mendengar bisikan gaib agar mengorbankan anak untuk menunjukkan apa yang paling disayangi,” kata Damus, Minggu (8/3/2015).

Dian, kata Damus, tidur sekamar dengan anak-anaknya. Cinta anak pertama, Cita anak kedua, dan Cheri anak ketiga. Damus mengatakan, Dian mengaku mendapat dua kali ‘wangsit’ yang sama saat salat subuh. Dian menyimpulkan harus mengorbankan salah satu anaknya untuk menunjukkan 'pengorbanan'.

Cheri, si bungsu menjadi pilihan. Leher Cheri kemudian dilukai dengan parang hingga menembus tenggorokan. Dian sadar saat Cita terbangun. Ia segera melarikan kedua anaknya yang lain ke rumah orang tuanya di kawasan Martadinata, yang berjarak 15 kilometer. Sementara itu, Cheri ditinggal begitu saja.

“Keluarganya terkejut, Dian tiba tanpa Cheri. Dian mengakui semua perbuatan ke orang tuanya. Saudara dari bapaknya segera datang ke TKP menyelamatkan Cheri dan membawanya ke rumah sakit,” kata Damus.

Ia menambahkan, pihak keluarga kemudian menutup informasi ini dari siapapun. Polisi memperoleh kabar tragedi Cheri baru sehari kemudian. Kamis (5/3/2015) sore, polisi membekuk Dian di Martadinata. Ia langsung menjalani serangkaian interogasi, namun jawabannya terus berbelit.

Sedangka Cheri, beruntung dia tidak kehilangan nyawa. Setiba di RS Dr R Hardjanto (RS Tentara) di Balikpapan sekitar pukul 07.00, Cheri langsung menjalani operasi. Dokter berjibaku menutup luka sepanjang 10 cm yang menembus tenggorokannya (trakea).

Cheri menerima jahitan bertumpuk untuk menutup luka. Upaya dokter berhasil. Cheri akhirnya selamat.

“Kita berhasil menutup bocornya jalur nafas. Kini anak itu stabil,” kata Yusuf A, dokter spesialis THT RS Tentara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com