Kondisinya lemah mengenaskan akibat luka sayat dengan lebar 10 cm pada lehernya. "Tetapi, kondisinya sekarang sudah stabil. Yang patut disyukuri itu luka tidak kena nadinya," kata Yusuf A, dokter spesialis THT RS Tentara, Kamis (5/3/2015) kemarin.
Rabu pagi pukul 07.00, Cheri tiba di RS Tentara sambil dibopong seorang perempuan paruh baya. Ia memiliki luka sayat lebar pada lehernya. Luka itu ternyata juga memotong tenggorokan (trakea).
Dokter segera mengambil tindakan untuk menutup luka secara hati-hati. Dokter anestesi serta seorang dokter THT pun mengoperasi untuk menjahit luka itu. Kerja keras dokter berlangsung selama satu jam. Jahitan bertumpuk berhasil menutup luka.
"Banyak sekali jahitannya. Jahitan bertahap, pertama pada trakea, kemudian pada otot, kulit tipis, kelenjar lemak, dan kulit luar," kata Yusuf.
Sayang, Cheri maupun keluarga belum bersedia ditemui.
Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Ipda Mulyono mengungkapkan, pihaknya belum menemukan penyebab luka yang diderita Cheri. Polisi masih mengembangkan tragedi si bocah dengan terus berupaya menemukan penyebab luka. "Masih terus kami cari penyebabnya. Anggota kami masih di rumah sakit untuk memastikannya," kata Mulyono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.