Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2015, 15:48 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Sniper atau penembak jitu kelas dunia asal Bandung, Peltu TNI Tatang Koswara, menilai, tentara Indonesia memiliki beberapa kelebihan dibanding tentara Amerika Serikat. Dengan kelebihan ini, tentara Indonesia harus lebih percaya diri. Hal itu disampaikan Tatang dua hari sebelum ia meninggal, Senin (2/3/2015). [Baca juga: "Sniper" Terbaik Dunia Tatang Koswara Meninggal Seusai Tampil di Hitam Putih].

"Tentara Indonesia memiliki kelebihan dalam gerilya," kata Tatang saat ditemui Kompas.com di kediamannya, di kawasan TNI AL, Cibaduyut, Bandung.

Tatang menjelaskan, pada pertengahan tahun 1970-an ia terpilih mengikuti program Mobile Training Teams (MTT). Program ini di bawah pimpinan Kapten Conway yang merupakan pelatih dari Green Berets, Amerika Serikat.

Dalam program itu, Tatang diajarkan menembak jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter. Tim khusus itu pun dilatih bertempur melawan penyusup, melawan sniper lain, kamuflase, melacak jejak, dan menghilangkannya.

"Saya mendapat banyak ilmu militer AS, sangat membantu tugas saya. Tetapi, militer Indonesia tidak kalah, malah saya bilang lebih berani," ucap Tatang.

Tatang mencontohkan, dalam medan terbuka, sniper Indonesia lebih berani dalam jarak dekat dibanding Amerika. Selain itu, yang paling membedakan adalah kemampuan tentara Indonesia dalam bergerilya.

"Tentara Amerika kurang mampu bergerilya, itulah mengapa Amerika bisa kalah oleh Vietnam," ucap Tatang.

Sembari terkekeh, Tatang membenarkan pemeo yang mengatakan bahwa Amerika hanya bisa mengalahkan Vietnam dalam film Rambo.

Tatang meninggal akibat serangan jantung pada Selasa (3/3/2015) malam seusai tampil dalam program "Hitam Putih" yang ditayangkan Trans 7. Tatang meninggalkan seorang istri, Tati Hayati, dan empat orang anak, yakni Pipih Djuaningsih, Ina marlina, Tubagus Apdi Yudha, dan Tanti Melani. [Baca juga: Tatang Sang "Sniper" Meninggal karena Serangan Jantung]

Sehari sebelum meninggal, Tatang menulis wasiat untuk anak-anaknya. Wasiat tersebut dibuat mirip sebuah sertifikat. [Baca juga: Inilah Wasiat Sang "Sniper" untuk Keempat Anaknya]

 
 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com