Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Deportasi 149 Buruh Migran Ilegal asal Indonesia

Kompas.com - 03/03/2015, 23:59 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com
- Pemerintah Malaysia kembali mendeportasi 149 buruh migran ilegal melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara. Sebanyak 149 buruh migran tersebut dipulangkan ke Nunukan melalui KM Labuhan Express yang sandar di pelabuhan pukul 19:00 Wita.

Buruh migran yang dideportasi kebanyakan melanggar keimigrasian dengan memasuki Malaysia tanpa dokumen resmi maupun dengan sengaja tidak memperpanjang masa berlakunya dokumen. Salah satu buruh migran yang mengaku memasuki Malaysia secara legal dengan dokumen lengkap adalah Fatimah (38) asal Toraja yang sudah 6 tahun bekerja pada sebuah salon di Sabah. Fatimah mengaku tidak memperpanjang masa berlakunya paspor setelah 5 tahun bekerja.

“Masuknya pakai paspor. Paspor saya cop out. Saya naik batu, naik petek-petek (jalur ilegal). Paspor saya 5 tahun cop, satu tahun tidak cop. Satu bulan saya dipenjara,” ujarnya, Selasa (03/03/2015).

Buruh migran lain bahkan ada yang dideportasi satu keluarga karena tidak memiliki dokumen. Alimudin (45) dideportasi ke Nunukan bersama istri dan kedua anaknya karena tertangkap aparat Malaysia. Alimudin yang mengaku bekerja pada sebuah bengkel di Kota Kuna tersebut mengaku 1 bulan mendekam di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Air Panas Tawau sebelum dideportasi.

”Saya baru bekerja di bengkel di Kuna. Saya ditangkap satu keluarga karena tidak memiliki dokumen. Saya ditangkap tanggal 19 januari lalu,“ ujar Alimudin.

Sementara Bece (17) yang mengaku baru 1 bulan bekerja di counter penjual ponsel di Kota Tawau tersebut mengaku dideportasi saat bekerja. Bece mengaku satu bulan digaji 500 ringgit. Dia sendiri mengaku ikut bersama dengan orang tuanya yang bekerja sebagai tukang batu.

“Bapak kontrak bikin rumah, ibu di rumah. Saya baru sebulan bekerja digaji 500 ringit. Di Nunukan saya ada Pak Cik pengurus,” ujar Bece.

Dari 149 buruh migran yang dideportasi ke Nunukan, 77 buruh migran mengaku akan berupaya kembali ke Malaysia. Sementara sisanya mengaku ingin pulang kampung dan mencari kerja di Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com