Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Risma Bongkar Operasi "Trafficking"

Kompas.com - 03/03/2015, 04:53 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Mafia penjual perempuan "gentayangan" di Surabaya. Mereka merayu para gadis lugu dengan iming-iming pekerjaan bergaji besar di Batam. Ujung-ujungnya, di kota perdagangan ini, para gadis dipaksa menjadi pekerja seks.

Mafia perdagangan gadis ini berhasil dibongkar tim satgas khusus, yang dibentuk secara diam-diam oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Bersama Polrestabes Surabaya, satgas melakukan operasi penyelamatan di Batam. Lima gadis berhasil dibebaskan dari rumah karantina milik bos prostitusi.

Operasi berlanjut di Surabaya. Tiga warga yang diduga anggota jaringan bos prostitusi ditangkap.

Operasi penyelamatan dilakukan awal Januari 2015. Namun, informasi itu baru bocor pekan lalu.
Itu pun setelah dua gadis korban trafficking bersedia bicara, tak lama setelah memberikan kesaksian pada polisi untuk tiga orang kaki tangan yang kini ditahan di Polrestabes. Ketiga orang itu adalah Mak Tik, Mak Cik, dan suaminya.

Mereka menyuplai gadis pada seorang pengusaha prostitusi di Batam, yang mereka kenal sebagai Mami Merry.

Dua gadis korban perdagangan manusia itu berusia 24 tahun. Warga kawasan Tegalsari, Surabaya, itu dijual ke Batam, bersama tiga gadis Surabaya lainnya.

Gadis yang menjadi korban itu ditawari jadi pemandu lagu di tempat karaoke.  Upah purel Rp 10 juta perbulan. Lalu uang muka berupa pinjaman Rp 5 juta dibayar tunai.

“Dia bilang seluruh biaya keberangkatan dibiayai bos di Batam. Kemudian kami dibolehkan pulang setiap bulan sekali,” ujar Rindi (nama samaran), salah seorang korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com