Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus ISI Dijual di Toko "Online", Rektorat Anggap Ulah Orang Iseng

Kompas.com - 02/03/2015, 20:25 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pembantu Rektor II Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Siswadi, menegaskan, munculnya penjualan kampus melalui situs olx.co.id dengan alasan untuk membayar karyawan merupakan ulah orang iseng. Namun, diakuinya saat ini, karyawan kontrak dan honorer di kampus ISI belum menerima honor.

"Itu hanya ulah orang iseng saja," kata Siswadi, Senin (2/3/2015).

Siswadi menduga, pelaku yang menjual Gedung ISI via online bukan karyawan ataupun orang dalam kampus.

"Saya kira (pelakunya) bukan karyawan karena karyawan kontrak dan honorer sudah memaklumi. Pelakunya saya kira juga bukan karyawan kita," katanya.

Siswadi menjelaskan, terlambatnya pembayaran gaji bagi seluruh karyawan kontrak dan honorer di kampus ISI bukan karena tidak ada dana, melainkan masih menunggu surat keputusan (SK) dari Kementerian Keuangan atas pergantian pejabat keuangan di internal kampus.

"Uang untuk gaji karyawan ada. Hanya menunggu SK saja untuk pencairannya," katanya.

Kemungkinan besar, lanjut dia, bulan ini, pembayaran honor karyawan sudah bisa diselesaikan karena hanya tinggal menunggu SK.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu muncul penjualan Gedung ISI Yogyakarta di situs toko online olx.co.id. Di dalam iklan itu, kampus ISI ditawarkan dengan harga Rp 1 miliar dan bisa dinego. Dimasukkan pula alasan penjualan gedung kampus tersebut karena butuh dana secepat guna membayar gaji karyawan honorer dan kontrak. Pengiklan pun menyertakan nomor telepon bagi yang berminat dengan menghubungi 0274379133 dan 0274373659. Sontak, munculnya penjualan kampus ISI tersebut mengejutkan warga Yogyakarta.

Sementara itu, saat Kompas.com membuka situs yang dimaksud, iklan penjualan kampus ISI sudah tidak ada. Diduga, iklan tersebut sudah dihapus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com