Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2015, 13:42 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


CIMAHI, KOMPAS.com
- Firman Nurhidayat (21) sempat berusaha meloloskan dirinya yang terjepit dan terseret di bawah kolong mobil Honda City, yang dikemudikan Yana (43). Awalnya, Firman bersenggolan dengan pengendara sepeda motor lain hingga terjatuh dan terseret mobil hingga 30 kilometer.

"Korban tidak langsung tewas begitu saja, korban saat itu masih bertahan saat terseret. Beberapa kilometer korban terseret, korban itu masih hidup. Bahkan, saksi mata yang saat itu mengejar mobil melihat korban berjuang susah payah keluar, melepaskan jeratan tubuhnya dari kolong mobil. Upaya itu susah payah dilakukan korban," kata Kepala Polres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan saat dihubungi, Minggu, (1/3/2015).

Namun, korban tidak bisa melepaskan diri dari kolong mobil. Korban ditemukan tewas setelah terseret mulai dari Jalan Kebon Kopi, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, hingga kilometer 116.600 B, Tol Cipularang, atau sekitar 200 meter menjelang gerbang Tol Cikamuning.

"Korban akhirnya tewas, korban terseret sekitar 30 kilometer," kata Erwin. (baca: Pengakuan Pengemudi Honda City yang Seret Mahasiswa Sejauh 30 Kilometer)

Erwin menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika Firman yang saat itu mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R bernomor polisi D 6024 SJ menyalip kendaraan Honda City D 1347 UI yang dikemudikan Yana. Namun, dari berlawanan arah, datang sepeda motor lain lalu terjadi senggolan di antara kedua motor tersebut.

"Itu menyebabkan pengemudi Vega (Firman) terjatuh ke kiri dan tertabrak mobil Honda City, hingga masuk ke bawah kolong mobil dan terseret," kata Erwin.

Para pengendara lain sempat memberitahu Yana bahwa ada korban yang terseret di bawah mobilnya. Namun, Yana terus menjalankan kendaraannya.

Pengendara lain ikut mengejar mobil tersebut untuk menghentikannya. Namun, Yana tak menggubris. (baca: Luka Parah, Mahasiswa yang Terseret Mobil 30 Kilometer Hampir Tak Bisa Dikenali)

"Mobil itu malah semakin menambah kecepatannya," kata Erwin.

Hal itu membuat para pengendara yang mengejar semakin marah. Warga di sepanjang jalan yang melihat peristiwa itu juga meneriaki.

Pengemudi mobil panik karena terus dikejar. Sebelum di perempatan Parmindo mobil sempat menyenggol satu mobil dan sepeda motor. Di daerah Cigondewah mobil kembali menyenggol satu truk fuso.

"Mobil itu tidak berhenti dan malah menambah kecepatannya," katanya.

Sampai di gerbang tol Pasirkoja, pengemudi menerobos portal masuk tol. Ketika itu, masyarakat yang menggunakan sepeda motor masih mengejar sampai ke dalam masuk tol. Di dalam tol, mobil itu dapat melaju kencang.

Kehilangan jejak, masyarakat keluar di tol Baros dan melaporkan kepada petugas tol. Polisi pun berkoordinasi dari berbagai penjuru untuk menghentikan mobil itu.

Di kilometer 116.600 B, mobil itu kembali diteriaki oleh para penumpang bus yang melaju searah. Para penumpang meminta pengemudi menghentikan mobil karena melihat korban yang masih terseret.

Di kilometer 116.600 B itu, akhirnya pengemudi menepikan mobilnya. Setelah berhenti, Yana bersama satu teman perempuannya keluar dari mobil lalu kabur.

"Pengemudi berlari menuju arah keluar gerbang tol Cikamuning dan begitu saja meninggalkan mobilnya," kata Erwin.

Tak jauh dari tempat mobil itu berhenti, keduanya ditangkap. Kini, Yana sudah ditetapkan tersangka. (baca: Pengemudi yang Seret Mahasiswa Sejauh 30 Kilometer Jadi Tersangka)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com