Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2015, 10:44 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


KEROBOKAN, KOMPAS.com — Seorang warga binaan Lapas Kerobokan pembocor gambar terpidana mati "Bali Nine" yang diambil secara sembunyi-sembuyi dan dipublikasikan oleh salah satu televisi nasional akan dikenakan sanksi bagi. Sanksi berupa terancam dipindahkan ke rumah tahanan (rutan) lain.

"Sanksinya ya kita lihat nantilah. Ya mungkin paling tidak ya dipindahkan. Yang jelas sudah melanggar aturan, bawa HP saja enggak boleh kok," kata Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo, Kerobokan, Badung, Bali, Sabtu (28/2/2015).

Hingga kini, kasus ini masih pendalaman untuk mengetahui apa motif dan siapa saja yang terlibat dan proses masuknya alat perekam ke dalam lapas dan orang-orang yang memuluskan aksi tersebut. Petugas lapas juga belum mendapatkan hasil penyelidikan meski sudah diketahui bahwa warga binaan pelaku adalah seorang laki-laki.

"Orangnya laki-laki atau perempuan? Ya, seperti sayalah, saya seperti apa? Kalau suaranya (yang ditayangkan) itu kan diubah," ungkapnya sambil tersenyum.

Ketika ditanya apakah ada keterlibatan orang ketiga (orang luar), dia hanya menjawab singkat.

"Nanti kan kelihatan. Keterlihatan itu baik langsung maupun tak langsung. Sekarang begini, satu alat masuk (ke dalam lapas), berarti petugasnya lalai kan?" ujarnya.

Karena proses pendalaman ini masih berlangsung, maka hasil penyelidikannya masih belum diinformasikan kepada media.

Kemarin, Jumat (27/2/2015), Sudjonggo juga menegaskan bahwa pengambilan gambar secara sembunyi-sembunyi itu adalah pencurian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com