Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Rumah Keluarkan Panas dan Asap Ternyata karena Masalah Listrik

Kompas.com - 27/02/2015, 17:46 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis


MATARAM, KOMPAS.com - Keluarnya hawa panas dan asap dari dalam lantai rumah milik Papuq Nim (70), warga Kampung Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata bukan berasal dari gas beracun seperti yang dikhawatirkan warga.

Menurut Rahmat, petugas pengujian energi dari Dinas Pertambangan NTB, munculnya panas dan asap dari lantai rumah Papuq Nim diduga kuat berasal dari kabel listrik yang berada di dalam lantai. Bukan gas beracun seperti yang dikhawatirkan oleh warga.

"Setelah dicek enggak ada apa-apa, ini disebabkan oleh kesalahan fase pemasangan listrik yang ada dipasang di bawah lantai," kata Rahmat, Jumat (27/2/2015).

Camat Ampenan Ki Agus M Idrus meminta agar warga tidak panik. Saat ini, pihaknya telah menghubungi PLN untuk melakukan perbaikan instalansi.

Papuq Nim boleh kembali ke rumah setelah petugas PLN memperbaiki fase pemasangan listrik.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dihebohkan dengan keluarnya hawa panas dari dalam lantai rumah milik Papuq Nim (70).

Menurut Mahnun, hawa panas yang muncul dari lantai ruang depan rumah Papuq Nim mulai dirasakan sejak Kamis (26/2/2015) sore. Lantai tanah terasa semakin panas saat malam hari. Pagi tadi, Mahnun mencoba mencongkel lantai tanah dengan menggunakan linggis. Namun dari dalam tanah justru keluar asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com