Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Korban Penculikan di Batam Dimutilasi

Kompas.com - 27/02/2015, 15:29 WIB

BATAM, KOMPAS.com — Warga Batam, Kepulauan Riau, yang diculik pertengahan Februari 2015, Novendri Putra (19), ditemukan tewas dengan tubuh terpotong. Satu korban penculikan lainnya belum ditemukan.

Jenazah Novendri ditemukan hari Minggu (22/2/2015) oleh nelayan di Pulau Panjang, pesisir selatan Batam. Namun, identifikasi baru bisa dilakukan pada Kamis (26/2/2015). Hasil pencocokan sidik jari di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam menunjukkan, jenazah tidak dikenal itu adalah Novendri.

”Di pusat data, tercatat atas nama Novendri, tinggal di Tanjung Uncang,” ujar Sekretaris Disdukcapil Batam Taufiq.

Pada data Dinas Kependudukan, Novendri lahir di Palembang pada 21 November 1995. Di Batam, pria itu tercatat tinggal di kawasan Pluto, Tanjung Uncang.

Pencocokan data di Disdukcapil dilakukan atas permintaan penyidik Kepolisian Resor (Polres) Batam-Rempang-Galang (Barelang). Sebelumnya, penyidik sudah memintai keterangan sejumlah keluarga korban. Kepada penyidik, mereka menyatakan jenazah pria yang disemayamkan di kamar mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam itu sebagai Novendri.

Pernyataan itu berdasarkan sejumlah ciri yang ditemukan pada jenazah. Keluarga mengenali jenazah dari pakaian dan cincin di jari kiri. Pakaian di jenazah sama dengan yang dikenakan saat korban diculik sejumlah orang pada Sabtu (14/2) dini hari dari tempat tinggalnya di kawasan Tanjung Uncang.

Seperti diberitakan, 14 orang diculik dan dianiaya sekelompok orang tidak dikenal pada Sabtu dini hari (Kompas, 16/2/2015). Tiga orang yang dianiaya di kawasan Tanjung Riau, Batam, tidak diculik. Sebelas orang lain dari kawasan Tanjung Uncang dan Bengkong dibawa para pelaku.

Dari ke-11 orang itu, 9 sudah kembali pada Sabtu pagi. Novendri akhirnya ditemukan telah meninggal. Nasib satu korban lainnya, Boni, belum diketahui.

Sembilan korban yang dikembalikan penculik ditemukan dalam keadaan babak belur. Punggung mereka penuh bekas pukulan rotan dan luka bakar, sementara wajah lebam dan luka akibat pukulan benda tumpul.

Para korban ditinggalkan di Pulau Rempang hingga Galang dan Batam secara terpisah. Sebagian dalam keadaan setengah telanjang saat ditemukan warga.

Didampingi anggota dan pengurus Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan (IKBSS) Kepulauan Riau, ke-9 orang itu mengadu ke Polres Barelang pada Sabtu dan Minggu (15/2). Mereka menuding penculikan 11 orang yang dinyatakan sebagai anggota IKBSS terkait kematian Sersan Satu Marinir Purwinanto.

Kala itu, Komandan Batalyon Infanteri Marinir 10/SBY Letnan Kolonel Kresno Pratowo menegaskan, anggotanya tidak ikut campur dalam kasus penculikan ke-11 orang itu. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com