Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Regulasi, Kegiatan "Fogging" Bisa Membahayakan

Kompas.com - 25/02/2015, 21:20 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pengasapan atau fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah dinilai tidak sepenuhnya efektif. Fogging justru menimbulkan efek samping yang berbahaya jika tidak dikontrol oleh pemerintah.

"Ini justru bahaya, fogging sekarang bisa dikomersialkan, dan semua orang bisa melakukan fogging sehingga berpotensi menimbulkan aksi kecurangan dalam pencampuran cairan insektisida," kata pengajar dan peneliti di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr Yunis Miko Wahyono, saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di Surabaya, Rabu (25/2/2015).

Karena belum ada regulasi yang mengatur soal fogging, kemungkinan kegiatan ini kerap dimanfaatkan sejumlah orang untuk mengeruk keuntungan.

Dampak asap fogging, kata dia, jika tidak dikendalikan akan mengakibatkan keguguran pada ibu hamil serta gangguan ginjal dan hati. Hasil riset ekologinya pada 2012 menunjukkan, penanggulangan penyakit demam berdarah paling efektif justru dengan menggunakan obat nyamuk.

"Obat nyamuk jenis lotion paling banyak diminati karena dinilai lebih aman dan dapat dipakai di mana dan kapan saja," ujarnya.

Atas dasar itu, dia meminta pemerintah untuk segera memberikan sosialisasi cara hidup sehat menghindari gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk, khususnya jenis lotion. Kendati demikian, menurut dia, fogging bisa tetap dimanfaatkan asalkan ada regulasi yang jelas.

Penyakit demam berdarah di Jatim saat ini menimbulkan kegelisahan. Pemerintah menetapkan 21 daerah sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah. Data Dinas Kesehatan Jatim sepanjang dua bulan terakhir menunjukkan, jumlah penderita demam berdarah mencapai 2.557 orang, dan 50 orang lebih di antaranya meninggal dunia.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com