Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Baju dengan Kakak, Anak 7 Tahun Tewas Setelah Dipukuli Ayahnya

Kompas.com - 22/02/2015, 14:43 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Deni (32), warga Jalan Lowokdoro, Gang III, RT 06 RW 04 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, nekat memukul anak kandungnya sendiri hingga tewas. Penyebabnya sepele, hanya karena korban bertengkar dengan kakaknya rebutan baju yang didapat dari tantenya, yang baru datang dari Yogyakarta.

Deni bersama Wati (37), istrinya, dikaruniai dua anak, yaitu Dina Marselina (8) dan Kasih Ramadhani (7). Deni dan Wati sudah cerai setahun lalu. Wati sendiri kini pulang ke kampung halamannya di Sulawesi. Kedua anaknya tinggal bersama Deni di Malang.

Pemukulan dilakukan Deni pada pukul 11.00 WIB, Sabtu (21/2/2015), di rumah adik kandungnya, Nur Aini, di Dusun Duwek RT 02 RW 04, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

"Saat saya pulang dari sawah, diberitahu oleh adik saya (Nur Aini), kalau kedua anak saya nakal dan bertengkar terus. Rebutan baju yang dia (Nur Aini) kasih ke anak saya, katanya oleh-oleh dari Yogya," katanya.

Oleh-oleh baju dari Nur Aini tersebut ada dua warna berbeda. Untuk warna biru diberikan untuk Dina Marselina. Sedangkan warna pink diberikan untuk Kasih Ramadhani.

"Tapi adiknya (kasih) maunya warna biru, tidak mau warna pink. Akhirnya direbut dari kakaknya. Saat itu keduanya bertengkar," kata Deni, ditemui awak media usai diperiksa di Mapolres Malang, Minggu (22/2/2015).

Mendengar kedua anaknya terus bertengkar masalah baju, Deni memarahi kedua anaknya dan memukul Kasih Ramadhani, menggunakan bambu seukuran 1,5 meter. "Karena adiknya yang nakal," katanya.

Sejak itu, emosi Deni mulai tak terkendali. Dia terus memukul anak kesayangannya hingga sekujur tubuhnya babak belur dan luka-luka di kedua tangannya.

"Saat itu saya tambah emosi, saat adik saya (Nur Aini) marah-marah karena saya mukuli anak saya (Kasih) itu. Saya sudah tidak tahu berapa kali saya mukuli anak saya," cerita Deni.

Saat itu, Deni mengaku dalam kondisi capek pulang dari sawah. Baju hadiah milik Dina, dibuang oleh Kasih.

"Saya pukuli, Kasih hanya menangis. Bambu itu sampao patah. Kurang lebih satu meter lebih, saya patahkan dulu ke pintu, patahannya saya pukulkan ke Kasih itu," katanya.

Pertama, Deni memukuli Kasih pada pahanya. "Karena saya memukuli anak saya, adik ipar saya (Eko Hendro) menegur saya. Bahkan saya diusir dari rumah itu. Saya malah tambah emosi. Adik ipar teriak-teriak menelpon saudaranya melaporkan perbuatan saya itu," ujarnya.

Setelah anaknya babak-belur, Deni meminta Kasih basuh mukanya ke kamar kecil.

"Setelah cuci muka, Kasih minta mau tidur dan bilang haus. Saya beri air minum dan saya gendong, saya tidurkan di pangkuan saya. Saat itu, dia (Kasih) minta maaf ke saya dan ke kakaknya," cerita Deni sembari menangis merundukkan kepalanya.

Bahkan Kasih, kata Deni, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sempat minta es krim kepada Deni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com