Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pernyataan Abbott sangat menyinggung perasaan warga Aceh dan warga Indonesia secara keseluruhan. "Kalau memberi harus ikhlas, kalau tidak ikhlas, jangan memberi. Kalau Australia mengungkit-ungkit pemberian ke Aceh, itu menyakiti hati orang Aceh," kata Emil di Balai Kota Bandung, Sabtu (21/2/2015).
Selain itu, Emil yang juga ikut merancang desain museum peringatan tsunami di Aceh menilai, sejak pertama, bantuan yang diberikan oleh Australia seolah-olah memang ada kepentingan.
"Seolah-olah dulu membantunya karena ada maunya. Mending enggak usah ngasih bantuan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (18/2/2015), mendesak Indonesia untuk mengingat kontribusi besar negaranya dalam bantuan setelah tsunami dahsyat tahun 2004 dan membayar kemurahan hati itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya yang divonis mati dalam kasus perdagangan narkoba di Bali. [Baca: PM Australia: Balaslah Bantuan Tsunami dengan Batalkan Eksekusi Mati]
Namun, Abbott kemudian mengklarifikasi pernyataannya pada Kamis (19/2/2015). Menurut dia, pernyataannya itu ia maksudkan untuk menggarisbawahi "betapa dalamnya hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia". [Baca: PM Australia Bantah Mengancam Indonesia]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.