Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo Meluap, Ribuan Warga Mengungsi

Kompas.com - 20/02/2015, 17:43 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SUKOHARJO, KOMPAS.com -
Ribuan warga di dua kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengungsi akibat banjir dari luapan Bengawan Solo. Banjir yang datang pada Kamis malam hingga Jumat siang masih merendam sejumlah lokasi.

Kepala BPBD Sukoharjo mengatakan, banjir diakibatkan adanya backwater atau luapan dari Sungai Bengawan Solo sehingga merendam rumah warga yang berada di sekitar jalur sungai.

"Yang paling banyak terkena dampak banjir adalah di Grogol dan Mojolaban. Tinggi permukaan air sungai Bengawan Solo lebih tinggi dari anak sungai. Jadi terjadi backwater, air dari anak sungai tidak bisa ke Bengawan Solo tapi meluber ke rumah warga," kata Suprapto, Jumat (20/2/2015).

Ketinggian air di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban, Sukoharjo, itu bervariasi, mulai dari 10-30 sentimeter.

Sementara itu, dari data yang diperoleh BPBD hingga Jumat siang, dari 3.830 jiwa, 1.200 warga di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam air setinggi kurang lebih 1 meter.

Di Kelurahan Joho dan Jetis, air dari Sungai Pudak juga meluap dan merendam rumah warga. Suprapto menambahkan banjir cenderung surut, namun petugas dan warga akan tetap waspada apabila hujan kembali datang.

Berdasarkan data yang diperoleh, para pengungsi, yaitu dari Kecamatan Mojolaban meliputi Desa Tegalmade 285 jiwa, Desa Laban 328 jiwa, Plumbon 70 jiwa, dan Gadingan 800 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Grogol, yaitu Desa Kadokan 1.006 jiwa, dan Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Joho 15 jiwa, Jetis 46 jiwa dan Sukoharjo 36 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com