"Yang paling banyak terkena dampak banjir adalah di Grogol dan Mojolaban. Tinggi permukaan air sungai Bengawan Solo lebih tinggi dari anak sungai. Jadi terjadi backwater, air dari anak sungai tidak bisa ke Bengawan Solo tapi meluber ke rumah warga," kata Suprapto, Jumat (20/2/2015).
Ketinggian air di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Grogol dan Mojolaban, Sukoharjo, itu bervariasi, mulai dari 10-30 sentimeter.
Sementara itu, dari data yang diperoleh BPBD hingga Jumat siang, dari 3.830 jiwa, 1.200 warga di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam air setinggi kurang lebih 1 meter.
Di Kelurahan Joho dan Jetis, air dari Sungai Pudak juga meluap dan merendam rumah warga. Suprapto menambahkan banjir cenderung surut, namun petugas dan warga akan tetap waspada apabila hujan kembali datang.
Berdasarkan data yang diperoleh, para pengungsi, yaitu dari Kecamatan Mojolaban meliputi Desa Tegalmade 285 jiwa, Desa Laban 328 jiwa, Plumbon 70 jiwa, dan Gadingan 800 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Grogol, yaitu Desa Kadokan 1.006 jiwa, dan Kecamatan Sukoharjo meliputi Kelurahan Joho 15 jiwa, Jetis 46 jiwa dan Sukoharjo 36 jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.