Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besi "Tower" Listrik Dicuri, Tiga Provinsi Terancam Gelap Gulita

Kompas.com - 20/02/2015, 12:09 WIB

MEDAN, KOMPAS.com
- Ancaman pemadaman membayangi konsumen di Sumut, Aceh, dan Riau, setelah pasokan listrik dari PLTU Pangkalansusu terhenti akibat robohnya tiga tower transmisi 275 kV, di Desa Tanjungpasir, Pangkalansusu sejak 17 Februari.

Celakanya, ketiga tower ini roboh diterjang angin akibat beberapa besi member tower atau besi besi tower yang dirangkai menjadi tower dicuri orang.

Pemadaman mungkin terjadi pekan depan, setelah aktivitas perekonomian normal lagi pascalibur Imlek 2566. Sehingga otomatis pemakaian listrik di wilayah PLN Pembangkitan Sunatera Bagian Utara (KitSBU) yakni Sumut, Aceh, Riau akan mencapai beban puncak 1.700 MW.

General Manager PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Bernadus Sudarmanta, mengakui selama dua hari ini, keluarnya pasokan daya PLTU Pangkalansusu belum mengakibatkan biarpet karena pemakaian listrik di bawah beban puncak.

''Untuk Kamis hingga Jumat, beban listrik mencapai 1.500 MW. Untuk pekan depan saya belum yakin apakah akan ada pemadaman atau tidak. Tapi kalau pun ada, tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Akan kami upayakan meningkatkan produksi pembangkit yang lain," ujarnya via seluler, Kamis (19/2/2015) malam.

Menurut Bernadus, kondisi seperti ini menunjukkan pentingnya cadangan pasokan listrik yang sampai sekarang belum dapat dicapai di Sumut.

"Beginilah kalau kondisi operasi tanpa cadangan. Kita kekurangan 200 MW akibat keluarnya pasokan dari PLTU Pangkalansusu," ujarnya.

Untuk menutupi defisit ini, Bernadus meminta PLTA Asahan I dan PLTA Inalum yang sedang dalam perawatan untuk beroperasi.

"Kami juga akan mencoba menaikkan produksi PLTU Nagan Raya. Saat ini kan produksinya 70 MW. Nanti akan dinaikkan sampai 100 MW."

PLTA Asahan I dikelola PT Badzra Daya dengan China Huadian Corporation (CHD) punya daya 2x90 MW. Sedangkan PT Inalum yang sebelumnya rutin memasok 90 MW ke PLN KitSBU menjalani pemeliharaan sejak awal 2015.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Pembangunan II Robert Aprianto Purba mengatakan tower roboh di utara karena adanya pengrusakan (penggergajian) member tower adalah 214, 215 dan 216 yang berada di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, Selasa (17/2/2015).

Petugas Polsek Pangkalansusu dan Koramil Pangkalansusu bersama petugas PLN, yang turun ke lokasi menemukan banyaknya member tower (main bracing) yang hilang dicuri orang tak dikenal. Ini menyebabkan kekuatan struktur tower yang normalnya terdiri dari dua ribuan rangkaian besi menjadi labil dan akhirnya roboh yang juga dipengaruhi oleh hujan dan angin yang terjadi Selasa malam.

Robert mengatakan langkah awal yang akan ditempuh oleh PLN adalah memasang lima tower darurat agar dapat segera mengalirkan energi listrik ke subsistem KitSBU. Pemasangan kelima tower emergency ini membutuhkan waktu sekitar 6-7 hari, mengingat medan yang cukup berat di lapangan. Untuk mencapai lokasi tower nomor 216, misalnya, harus menggunakan perahu karena berada di tengah areal tambak dan payau.

Diperkirakan, untuk pembongkaran dan pemasangan tiga tower pengganti ini, dibuthkan waktu dua bulan dengan bekerja secara paralel pada ketiga lokasi tower.

''Akibatnya, transmisi 275 kV Pangkalan Susu-Binjai akan beroperasi sementara dengan tower darurat (diperkirakan operasi 25 Februari 2015) dan akan beroperasi seperti sedia kala pada tanggal 18 April 2015 yang akan datang,'' katanya via seluler, Kamis malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com