Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Ramal Nasib Usai Sembahyang Imlek

Kompas.com - 19/02/2015, 19:17 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Saat Imlek, umat Tri Dharma tidak hanya bersembahyang di klenteng. Seusai sembahyang, sebagian besar mereka tidak langsung pulang, mereka mengantre bertemu juru kunci klenteng untuk diramal nasibnya.

Meramal nasib sebenarnya tidak hanya saat Imlek, setiap hari, kata Juru Kunci Klenteng Sukaloka, Jalan Coklat Surabaya, Ong King Ngik, selalu ada yang ingin diramal nasibnya.

Namun, saat Imlek, umat yang ingin diramal jumlahnya semakin banyak. "Sebagian besar yang ingin diramal soal jodoh dan usahanya," kata Ong, Kamis (19/2/2015). Ramalan meminta petunjuk pada dewi penguasa lautan, yakni Dewi Samudra.

"Namun tidak serta merta Dewi Samudra memberikan petunjuk. Tergantung kekhusyukan yang diramal ketika menjalani proses ritual," ujarnya.

Proses ritual ramal membutuhkan setidaknya waktu sekitar lima menit. Tetapi jika salah ritual, harus diulangi berulang kali sampai benar. [Baca: Kisah Pemeluk Hindu Penjaga Klenteng Tertua di Lombok]

Pertama, mereka yang meminta diramal, harus memberikan penghormatan dengan menggangkat dupa tiga kali di hadapan patung Dewi Samudra sambil menyebutkan nama dan alamat.

Setelah itu menjatuhkan satu lidi dari puluhan lidi yang berada di dalam tungkuk dengan cara mengopyok. Setelah lidi yang sudah diberi nomor itu jatuh, maka dilanjutkan dengan ritual membuang dua buah kayu yang berbentuk pisang.

"Jika jatuhnya kayu itu sama-sama menghadap ke atas, berarti Dewi Samdura sedang tertawa, yang berarti yang diramal tidak begitu percaya dengan hasilnya. Sehingga harus melakukan ritual ulang," kata Ong.

Tetapi jika kedua kayu tersebut jatuhnya sama-sama telungkup, pertanda Dewi Samudra sedang marah. Itu menandakan yang diramal, dalam hatinya menyepelekan ritual tersebut. Sehingga juga harus mengulang lagi.

Tetapi jika kedua kayu tersebut jatuhnya, satu telungkup dan satu menghadap ke atas, berarti ritual telah sempurna. Dan kemudian si peramal menjelaskan arti jatuhnya kayu yang sudah diberi nomor urut tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com