Lampion dan Busana Merah Mewarnai Misa di Gereja Katedral Kupang

Gereja pun dihias dengan berbagai pernik khas Imlek. Lampion menghiasi pintu masuk hingga bagian dalam gereja. Selain itu, ada pula ornamen berbentuk dua naga yang digantung di pintu utama gereja tersebut.

Sebagian besar umat yang beribadah pun mengenakan baju merah, warna khas Imlek. Bahkan, lima pastor yang memimpin jalannya perayaan misa juga memakai jubah berwarna merah menyala.

Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Provinsi NTT, Joseph Niti Susanto, mengatakan, ornamen yang dipasang di gereja ini sebagai bentuk atau simbol keberadaan budaya Tionghoa yang bisa diterima oleh semua kalangan di gereja sebagai bentuk inkulturasi.

"Perayaan misa dengan nuansa Imlek di gereja ini sudah dilakukan sejak tahun 2012 lalu. Saat pemerintah memberi izin dan kebebasan untuk suku Tionghoa di mana Imlek juga secara resmi dijadikan hari libur nasional, kita pun merayakan misa dengan nuansa seperti ini," kata Susanto.

Menurut Susanto, setelah misa, akan dilakukan ramah tamah bersama para pastor dan juga pembagian angpau serta atraksi barongsai.