Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Internasional Tempe Digelar di Yogyakarta

Kompas.com - 16/02/2015, 17:50 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Konferensi Internasional tentang Tempe atau "International Conference on Tempe and Its Related Products" digelar di Yogyakarta, 15-17 Februari 2015.

Ketua Komisi Ilmu Rekayasa AIPI sekaligus koordinator ilmiah konferensi, Profesor FG Winarno, mengatakan dalam acara ini juga akan disampaikan deklarasi tentang "Identitas" tempe berdasarkan kajian ilmiah.

"Tempe dilahirkan di Indonesia, khususnya di wilayah Kerajaan Mataram," katanya.

Konferensi yang terbuka untuk umum ini akan membahas segala hal seputar tempe, dari sisi sains, teknologi, kesehatan, sejarah, ekonomi hingga budaya. Konferensi yang menghadirkan para ilmuwan, akademikus, dan pengusaha tempe, ini juga dijadikan ajang promosi untuk mempopulerkan tempe dan produk olahannya kepada dunia.

Kemarin, Minggu (15/2/2015), peserta konferensi dari sejumlah negara melakukan kunjungan ke sentra batik tulis Giriloyo, Kecamatan, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu. Selain melihat produk kerajinan batik tulis di wilayah setempat, para peserta juga belajar langsung cara membatik.

Para peserta yang di antaranya datang dari Belanda, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan Perancis itu hampir semua mengaku baru pertama kali membatik tersebut. Mereka begitu sungguh-sungguh mencoba membatik.

Dengan bimbingan kelompok perajin Batik Giriloyo, para peserta tampak senang menggoreskan pewarna alami menggunakan canting ke dalam kain yang memang sudah ada gambar pola batik khas Giriloyo.

Setelah belajar batik di Giriloyo, rombongan juga mengunjungi perajin tempe "Bumi Langit" yang juga masih berada di Kecamatan Imogiri, Bantul. Di tempat ini, mereka juga melihat bagaimana proses pembuatan tempe, mulai dari awal hingga ke pengemasannya.

Konferensi internasional ini digagas oleh empat lembaga yang bergerak di bidang pangan dan gizi, yaitu Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (Permi), dan Konsorsium Bioteknologi Indonesia. Konferensi ini secara ilmiah dikoordinasi oleh Komisi Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com