Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Tiga Batu Akik, Polisi Dihukum "Push-up" 50 Kali

Kompas.com - 16/02/2015, 16:26 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com
 — Demam batu akik di Palembang sepertinya tak memandang profesi. Kalangan anggota kepolisian pun sedang ramai menggandrungi batu akik.

Tren ini membuat pimpinan di tingkat Polresta Palembang mulai mewanti-wanti agar polisi tidak berlebihan atau kebablasan mengenakan batu akik.

Saat apel pagi beberapa waktu lalu, para anggota polisi berbaris dengan rapi mendengarkan arahan Wakapolresta Palembang AKBP Iskandar FS yang tengah memimpin apel.

Namun, tiba-tiba keramaian timbul di tengah pasukan itu karena Iskandar memerintahkan anggota provos untuk memeriksa kerapian para anggotanya. Hal itu terdiri dari kerapian rambut, kuku, dan jenggot. Tak hanya itu, yang menarik perhatian adalah ketika Iskandar memerintahkan pemeriksaan terhadap anggotanya yang menggunakan batu akik.

Anggota provos yang mendengarkan perintah tersebut langsung bergerilya. Seperti anak SD yang tengah diperiksa gurunya, anggota kepolisian menjulurkan tangan untuk memperlihatkan kuku.

Tampak tak sedikit polisi yang memiliki kuku panjang sehingga provos menyiapkan gunting kuku dan mendata para anggota yang memiliki kuku panjang tersebut. Tak hanya kuku, jenggot dan rambut yang tak rapi pun tak luput dari pemeriksaan anggota provos.

Begitupun batu akik, beberapa anggota didapati mengenakan tiga batu akik berjejer di jarinya. Si anggota langsung dihukum dengan push-up 50 kali. Beberapa anggota lain juga mengenakan batu akik, satu hingga dua buah. Namun, mereka tak dapat hukuman.

"Tak ada penyitaan yang dilakukan terkait penggunaan batu akik bagi para anggota," ujar Iskandar saat dikonfirmasi, Kamis (12/2/2015).

Menurut Iskandar, apel ini hanyalah untuk pengecekan dan untuk menyarankan agar anggota kepolisian tak menggunakan batu akik lebih dari dua buah.

"Ya agar tidak terlihat terlalu mencolok saja. Bila menggunakan batu akik yang terlalu banyak, tidak sesuai dengan seragam," paparnya.

Iskandar mengatakan, kegiatan seperti ini menurutnya akan dilakukan secara rutin untuk memeriksa para anggotanya.

"Polisi bukan artis yang berjenggot dan kukunya panjang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com