Hal itu diketahui setelah polisi melakukan tes urine terhadap Misnawi. Sampelnya diambil sehari setelah penyanderaan, atau Jumat (13/2/2015).
Kepala Polres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha, menyimpulkan, penyanderaan yang dilakukan Misnawi terhadap ayahnya, Sinaton, dilakukan di bawah pengaruh narkoba. "Kalau hasil tes urine sudah positif. Tinggal nanti tes kejiwaan dari si anak," kata dia, Senin (16/2/2015).
Sugeng menambahkan, polisi kini masih akan melacak jaringan penggunaan narkoba yang terkait dengan Misnawi. Sebab, diduga ada jaringan yang tersebar di wilayah Kecamatan Proppo dan sekitarnya.
Sugeng menjelaskan, untuk tes kejiwaan Misnawi, polisi masih belum bisa menindaklanjutinya. Sebab, yang bersangkutan masih dalam proses penyembuhan luka bekas tembakan di lengan kanannya.
Sementara Misnawi sendiri, saat ditemui di klinik kesehatan Polres Pamekasan, Senin pagi, menolak untuk diobati oleh perawat. Ia hanya dirawat dengan perban di lengannya, tanpa infus dan suntikan obat.
Misnawi menolak karena takut akan dibunuh oleh dokter dengan cara diracuni. "Aku tak mau diobati karena saya akan dibunuh dengan diracun," kata Misnawi.
Sebelumnya diberitakan, Misnawi nekad menyandera ayahnya, Kamis (12/2/2015) kemarin selama 12 jam lebih. Penyanderaa berakhir setelah penembak jitu dari pasukan Brimob Polda Jawa Timur, Kompi A Pamekasan mengeluarkan timah panas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.