Risma juga selalu berkelakar jika ditanya wartawan soal calon wakil wali kota yang akan "digandengnya". "Pilwali apa? Jangan bertanya soal itu, saya kerja saja," kata wali kota perempuan yang dulu diusung PDI-P itu, akhir pekan lalu.
Lantas, ketika ditanya soal siapa calon pendampingnya, Risma justru berkelakar, "Saya maju sama kamu saja," jawabnya kepada wartawan.
Risma dilantik menjadi wali kota di Surabaya pada Juni 2010 lalu. Jabatannya akan berakhir pada Juni tahun ini. Peluang Risma untuk mempertahankan jabatannya lima tahun ke depan dipandang sangat kuat. Sejumlah partai, seperti PAN, PKS, dan PKB, mengaku siap mengusungnya, jika PDI-P tidak bersedia mengusung Risma lagi.
PDI-P Surabaya sebelumnya sempat memastikan tidak akan mengusung Risma lagi. Risma dinilai tidak memiliki komunikasi politik yang baik dengan partai pengusungnya setelah menjadi Wali Kota.
Bahkan, Sekretaris PDI-P Jatim Kusnadi sempat berkomentar tidak akan mengemis kepada Risma untuk mau kembali menjadi Wali Kota Surabaya. (Baca: Risma "Orang Luar", PDI-P Tak Akan "Mengemis" demi Pilwali 2015)
Sementara itu, belakangan, banyak beredar nama calon wali kota Surabaya yang siap bertarung dengan Risma. Nama-nama itu antara lain praktisi media Dhimam Abror, dan Sukoto. Selain itu, ada tiga orang yang disebut sebagai bakal calon wali kota Surabaya dari Partai Gerindra, yakni M Sholeh yang merupakan mantan caleg Partai Gerindra Jawa Timur, Anthony Bhaktiar dari Penguasaha Tionghoa Indonesia Raya (Petir), dan Bambang Koesbiantoro dari Dewan Penasehat Laskar Garuda Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.