Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak, Menaker Langsung Tutup Perusahaan Jasa TKI Bermasalah

Kompas.com - 15/02/2015, 20:14 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

Update:

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Dita Indah Sari membantah inspeksi mendadak yang dilakukan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta penutupan PT Bidar Putra Sukses. Direktur PT Bidar Putra Sukses juga telah mengirim surat klarifikasi pemberitaan kepada Pimpinan Redaksi Kompas.com.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Operasional PT Bidar Putra Sukses, Nurhidayah, disampaikan bahwa Menaker tidak melakukan sidak ke perusahaan apa pun saat mengunjungi Atambua. Menaker Hanif Dhakiri juga tidak datang ke kantor cabang PT Bidar Putra Sukses di Kupang. (KLARIFIKASI: Kemnaker RI: Tidak Ada Penutupan PT Bidar Putra Sukses)


KUPANG, KOMPAS.com - Izin operasi perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia PT Bidar Putra Sukses di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dicabut oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri.

Penutupan perusahaan yang selama ini beroperasi di daerah perbatasan dengan Timor Leste tersebut dilakukan ketika sang menteri melakukan inspeksi mendadak (sidak) selama dua hari di Kota Atambua, 14-15 Februari 2015.

Ketika ditemui di Bandara Eltari, Kupang, Minggu (15/2/2015) sore, sesaat sebelum terbang ke Jakarta, Hanif mengatakan, PT Bidar Putra Sukses resmi ditutup karena perusahaan tersebut menampung para calon TKI. Padahal dalam aturan, kantor cabang PJTKI tidak diperbolehkan menampung calon TKI.

“Jelas sekali perusahaan itu melanggar aturan. Dan tentunya bangunan yang digunakan untuk menampung calon TKI yang sangat tidak layak, bahkan tanpa disertai kamar mandi sehingga akhirnya kita tutup,” ujarnya.

Hanif menuturkan masih ada sekitar 30 perusahaan TKI yang beroperasi di NTT terancam ditutup karena tidak memenuhi syarat dalam aturan.

Sementara itu, Inisiator Relawan Pusat Informasi dan Advokasi TKI NTT, George Hormat yang ikut dalam rombongan Menaker dalam kegiatan sidak di Atambua mengatakan, Hanif sangat berang saat menyaksikan bangunan yang digunakan untuk menampung calon TKI sangat tidak layak huni.

George mengatakan, sidak Menaker adalah berkat bantuan tim Relawan Pusat Informasi dan Advokasi TKI, sebuah organisasi yang didirikan oleh para aktivis senior. Menurut George, beberapa hari sebelum kunjungan Menaker ke Atambua, dua orang relawan secara diam-diam melakukan investigasi di sejumlah perusahaan TKI di Atambua. Relawan pun akhirnya berhasil mendapat data terkait perusahaan yang memang tidak layak beroperasi, kemudian dilaporkan kepada Menaker.

“Begitu tiba di Atambua, Menteri Hanif bersama Tim Relawan Pusat Informasi dan Advokasi TKI NTT, langsung bergerak menuju PT Bidar Putra Sukses untuk melakukan sidak. Hanif yang didampingi staf khusus Kemenaker yang juga mantan tokoh gerakan buruh, Dita Indah Sari berada di sana selama satu jam dan mewawancarai sejumlah staf perusahaan itu dan tak berselang lama, Menteri Hanif lantas memerintahkan untuk menutup PT Bidar Putra Sukses,” ungkap George.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com