Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kamera Dipasang untuk Mencari Macan Tutul Jawa di Hutan Merapi

Kompas.com - 14/02/2015, 17:52 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memasang tiga unit kamera untuk mendeteksi keberadaan satwa jenis macan tutul. Ditargetkan pada 2015 ini, aktivitas satwa langka bernama latin panthera pardus melas ini dapat terekam dan terdeteksi jumlahnya.

"Kita sudah pasang tiga unit kamera di wilayah taman nasional Gunung Merapi," ujar Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan TNGM, Asep Nia Kurnia, Sabtu (14/02/2015).

Asep menuturkan, selama ini, belum ada data pasti berapa jumlah satwa langka tersebut. Baik sebelum erupsi 2010 atau pun sesudahnya. Namun demikian, lanjutnya, pihaknya meyakini satwa langka itu masih ada di hutan merapi.

Keyakinan itu didasari fakta di lapangan. Beberapa kali petugas taman nasional menemukan jejak berupa bekas cakaran di pohon maupun kotoran Panthera Pardus Melas.

"Tiga unit kamera itu dipasang di beberapa titik yang diprediksi menjadi jalur yang dilalui oleh macan tutul," terang dia.

Saat uji coba pada Desember 2014 lalu, kamera dipasang di Cangkringan, Plwangan dan Dukun di Magelang. Hasilnya memuaskan. Di rekaman terlihat hewan-hewan liar seperti babi hutan, musang bulan, dan Kijang.

"Hewan yang terekam merupakan makanan macan. Ini memperkuat keyakinan kami satwa macan tutul Jawa masih ada di merapi," ucapnya.

Diakuinya, dengan tiga unit kamera yang ada saat ini, memang belum efektif untuk merekam aktivitas macan tutul yang memiliki jelajah cukup luas. Karenanya, ke depan, pihaknya berencana menambah jumlah kamera. "Desember lalu belum berhasil merekam aktivitas Macan Tutul, ke depan semoga kita bisa menambah lagi kamera," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com