Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Terjebak di Dalam Goa, Empat Penambang Emas Ditemukan Tewas

Kompas.com - 13/02/2015, 15:16 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


CIANJUR, KOMPAS.com
- Empat penambang emas di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dibawa keluar, Kamis (12/2/2015) sekitar pukul 06.50 WIB, kemarin, setelah dua hari terjebak dalam goa deckland di bawah Gunung Rosa. Namun, keempatnya ditemukan sudah tak bernyawa diduga karena kehabisan oksigen.

"Keempatnya sudah berhasil dievakuasi, tapi sayang ketika berhasil dievakuasi keempatnya sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono, Jumat (13/2/2015).

Adapun identitas keempat korban tersebut, adalah Juman (55), warga Kampung Bantar Panjang, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur; Encep (32), warga Kampung Bantar Gebang, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur; Wardi (25), warga Kampung Cimanggu, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur; Paul (34), warga Kampung Padaasih, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Pudjo mengatakan, setelah diperiksa pihak kedokteran dan ditangani Innafis Polres Cianjur, keempat jenazah itu langsung diserahkan kepada masing-masing keluarga.

"Jenazah langsung diminta masing-masing keluarganya," katanya.

Sementara itu, seperti dilansir dari Tribun Jabar, dua orang penambang lainnya, yakni Asep (25) dan Uril (30) yang sebelumnya sama-sama terjebak dalam goa itu selamat. Pasalnya, keduanya nekat menyelam sampai akhirnya berhasil keluar dari dalam goa.

Lokasi tempat para penambang itu terjebak berjarak satu kilometer dari mulut goa. Selain sempit, kondisi di dalam goa gelap, panas dan pengap. Mereka kesulitan keluar karena mulut goa tertutup air. Mulut goa yang ditutupi air itu pun menyulitkan tim penyelamat gabungan yang terdiri dari polisi, rescue dan BPBD untuk melakukan evakuasi kepada korban yang terjebak.

Proses evakuasi harus menunggu debit air yang menggenai goa di bawah Gunung Rosa surut. Tim search and rescue (SAR) gabungan dari Polres Cianjur dan BPBD Kabupaten Cianjur terpaksa mendatangkan dua pompa baru.

Kedua pompa baru itu untuk menyedot air yang ada di dalam goa. Pasalnya, dua pompa yang dimiliki para penambang kerap mengalami kerusakan sehingga menghambat proses evakuasi. Namun, akhirnya, setelah debit air yang menutupi goa itu surut, keempat korban berhasil ditemukan. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.

Sebelum kejadian ini, seorang penambang, Furqon (25), diketahui mengalami kesurupan di dalam gua deckland ketika menambang bersama rekan-rekannya pada Senin (9/2/2015).

"Kesurupannya itu Senin malam sekitar pukul 23.00 sewaktu menambang. Melihat hal itu, kami langsung membawanya keluar. Dan ternyata Furqon sadar setelah ke luar. Dia bingung ketika sudah berada di luar area pertambangan," kata Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com