“Ya, saya diajak untuk ini (memberikan pernyataan). Aku tidak bisa membayangkan (hukuman mati). Saya tidak kenal Myuran dan Andrew, tapi kenal namanya. Saya tidak setuju hukuman mati,” kata Petrus Bulu (20) seusai memberikan pernyataan di Kerobokan, Badung, Bali, Rabu (11/2/2015).
Pembuatan film yang dipusatkan di The Straw Hut, Jalan Sari Dewi Peitenget, Kerobokan ini diorganisasi oleh bule yang mengaku lahir di Bali, Cahya Xander dan dibantu Amy (18) selaku produser. Beberapa orang yang direkam pernyataannnya membacakan tulisan yang sudah disediakan oleh tim pembuat film. Tulisan itu di antaranya berbunyi:
“Kami mengundang bapak Jokowi untuk datang berkunjung melihat program rehabilitasi dalam penjara kerobokan. Konstitusi melindungi hak hidup setiap orang dalam kondisi apapun. Narkoba no, hukuman mati no. Mercy please. Pendidikan tanpa narkoba dan tanpa hukuman mati. I Support a future without the death penalty”.
Matius Arif Mirdjaja, salah satu sahabat Andrew Chan mengatakan film ini sebagai kampanye mendukung Myuran dan Andrew Chan mendapatkan pengampunan dari hukuman mati karena menyelundupkan heroin 8,2 kilogram dari Australia ke Bali pada 2005 lalu. Sementara upaya mereka mengajukan peninjauan kembali (PK) dan grasi ditolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.