Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Sumsel Tergenang 1-2 Meter

Kompas.com - 10/02/2015, 19:21 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Luapan sungai-sungai di Sumatera Selatan membuat beberapa kawasan permukiman tergenang hingga sekitar 1-2 meter. Setidaknya 246 rumah di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, terkena dampak banjir. Sementara di Kalimantan Selatan, tiga kabupaten hingga Selasa (10/2) masih terendam banjir, juga akibat luapan sejumlah sungai.

Banjir di Sumatera Selatan tahun ini merupakan banjir besar dalam siklus lima tahunan. Di Kabupaten Musirawas, Selasa (10/2), air sudah menggenang selama dua hari. Banjir melanda permukiman di pinggir sungai di dua kecamatan, yaitu Muara Kelingi dan Tiang Pungpung Kepungut. Sebanyak 150 rumah yang dihuni 270 keluarga tergenang di Muara Kelingi. Di Tiang Pungpung Kepungut terdata 94 rumah tergenang. Terdapat juga kebun dan sawah yang tergenang.

Banjir berasal dari luapan sungai Kelingi yang mengalami peningkatan debit air akibat hujan di bagian hilir sungai.

Meskipun banjir di sebagian rumah sudah tinggi, belum ada warga mengungsi. Rata-rata mereka mengamankan diri di lantai dua rumah. Rumah-rumah di kawasan tersebut merupakan rumah panggung atau rumah dua lantai.

”Banjir ini sudah jadi banjir tahunan, warga sudah antisipasi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musirawas Syamsudin.

Menurut Syamsudin, banjir tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu karena sudah memasuki banjir besar siklus lima tahunan. Selain dua kecamatan tersebut, tiga kecamatan di Musirawas juga berstatus siaga banjir sebab ketinggian air sungai tinggal 1 meter dari jembatan. Tiga kecamatan siaga banjir tersebut adalah Bulang Tengah Suku
Ulu, Megang Sakti, dan Muara Lakitan.

Tiga kabupaten

Tiga wilayah kabupaten di Kalimantan Selatan hingga Selasa masih terendam. Genangan merendam ribuan rumah warga serta sejumlah ruas jalan antarkota dan antardesa.

”Tiga daerah yang masih cukup parah dilanda banjir adalah Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Achmadi di Banjarmasin, Selasa.

Di Barito Kuala, banjir yang melanda wilayah Kecamatan Jejangkit merendam delapan desa. ”Ketinggian air di beberapa ruas jalan mencapai 1 meter dan di dalam rumah warga bisa di atas 50 sentimeter,” ujarnya.

Menurut Achmadi, kondisi banjir yang cukup parah juga menimpa wilayah Kecamatan Bati-bati, Tanah Laut. Luapan air sungai merendam ruas jalan Trans-Kalimantan antara Banjarmasin dan Pelaihari, ibu kota Tanah Laut, setinggi 20-40 sentimeter. ”Panjang ruas jalan yang terendam hampir 1 kilometer. Sejumlah kendaraan yang melintas pun sempat mogok,” katanya.

Di Banjar, banjir yang cukup parah saat ini melanda wilayah Kecamatan Sungai Tabuk. Berdasarkan pantauan Kompas, air akibat luapan Sungai Martapura merendam ruas jalan antardesa dan rumah-rumah warga.

Dari data yang dihimpun Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, pada awal 2015 ini banjir melanda enam wilayah kabupaten di Kalimantan Selatan, yaitu Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Balangan. Jumlah warga yang terdampak banjir sudah lebih dari 8.300 keluarga atau sebanyak 36.000 jiwa lebih.

Menurut Achmadi, banjir yang melanda Kalimantan Selatan adalah banjir rendaman, bukan banjir bandang. ”Sejauh ini, kami belum menerima laporan mengenai korban jiwa ataupun kerusakan bangunan dan infrastruktur akibat banjir. Bantuan logistik untuk warga yang terdampak banjir juga sudah disalurkan,” katanya. (wer)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com