Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastika Ingin Bangli Jadi Sentra Peternakan Sapi

Kompas.com - 10/02/2015, 15:51 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com
- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menilai bahwa Kabupaten Bangli yang terletak pada dataran tinggi dengan memiliki cuaca yang sejuk cocok dijadikan sebagai daerah central peternakan sapi. Melihat situasi tersebut, maka Bangli mendapat prioritas dalam pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Bangli datarannya tinggi. Cuacanya sejuk, cocok dijadikan sentral peternakan sapi Bali. untuk itu, Bangli mendapat prioritas pengembangan Gapoktan,” kata Pastika di Denpasar, Bali, Selasa (10/2/2015).

Pastika menyampaikan, pada tahun ini, tujuh kelompok tani akan menerima masing-masing sebesar Rp 225.000.000 dari anggaran Kabupaten Bangli. Kelompok yang diberikan bantuan ini harus benar-benar petani, bukan petani yang memanfaatkan kesempatan karena melihat adanya bantuan ini.

“Saya berharap masyarakat maupun pemerintah Kabupaten secara serius dan konsisten membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam menyukseskan program ini. Saya berharap yang mendapatkan bantuan, benar-benar petani bukan orang yang hanya memanfaatkan kesempatan saja,” tegasnya.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, Putu Sumantra menyampaikan saat acara pertemuan dengan Mentri pertanian beberapa waktu lalu bahwa jenis sapi Bali sangat baik, dilihat dari segi kesehatan dan bobot sapi di usia tertentu. 

Pada usia dua tahun saja, sapi Bali berbobot hingga 600 kilogram per ekor. Dengan kondisi jenis sapi Bali ini, Kementerian Pertanian berharap Bali mampu menompang kebutuhan sapi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com