Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak, Banyak Pakaian Bekas Kotor dan Berdebu yang Masih Dijual

Kompas.com - 06/02/2015, 14:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Magelang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di toko-toko penjual pakaian impor bekas atau yang biasa disebut 'owolan' di Kota Magelang, Jumat (6/2/2015).

Petugas mendapati banyak produk yang tidak layak pakai di salah satu toko di Jalan Jenderal Sudirman. "Kami lihat banyak 'owolan' yang tidak layak pakai di jual. Ini memprihatinkan," kata Ismail Kasi Ekspor dan Impor Diskoperindag Kota Magelang.

Dia mengatakan banyak pakaian yang sudah kotor, berdebu dan kecokelatan teronggok di depan toko. Pakaian-pakaian itu terdiri dari kaos, kemeja, celana panjang, hingga jas dan dasi.

Menurut Ismail, sidak yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Magelang itu bertujuan untuk memantau secara langsung produk 'owolan' yang di kawasan ini. Di sisi lain, demi menegakkan aturan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Langkah ini sebagai antisipasi untuk melindungi konsumen. Sebab ada indikasi produk kain 'owolan' ini mengandung bakteri yang sangat membahayakan manusia." ujar dia.

Dalam kesempatan itu, petugas juga mengambil sampel pakaian 'owolan' untuk diteliti di laboratorium Dinas Kesehatan setempat. "Kalau ternyata ada yang positif bakteri, mungkin nanti penjualnya akan dibina," kata dia.

Dumaria, Kasie Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kota Magelang, juga mengaku prihatin karena banyak pakaian 'owolan' yang tidak layak pakai apalagi dijual. "Kami akan segera melakukan uji sampel produk 'owolan' yang dijual di laboratorium, apakah pakaian ini mengandung bakteri atau tidak," ucap Dumaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com