Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Terapung di Perairan Gili Trawangan Dikenali dari Tato

Kompas.com - 06/02/2015, 14:04 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis


MATARAM, KOMPAS.com - Mayat pria tanpa identitas yang ditemukan mengapung di perairan antara Gili Trawangan dan Mentigi, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/2/2015), dikenali sebagai Fernando Vieira Campello (24), pria warga negara asing asal Brazil.

Menurut Humas Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, AKP I Wayan Redana, Fernando merupakan WNA asal Brazil yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (31/1/2015). Identitas jenazah dikenali setelah pihak rumah sakit melakukan visum terhadap jenazah.

Redana mengatakan, jenazah dikenali dari tato bergambar jangkar yang berada di lengan kiri bagian belakang serta dari hasil rontgen yang menunjukkan bahwa terdapat pen pada tulang kering di kaki kiri jenazah. Menurut keluarga, semasa hidupnya Fernando pernah mengalami cidera patah tulang dan menjalani operasi.

"Dengan bukti tato dan hasil rontgen, sudah bisa dipastikan bahwa jenazah tersebut adalah Fernando," kata Redana, Jumat (6/2/2015).

Redana mengatakan, sebelumnya pihak keluarga jenazah dan kedutaan Brazil di Jakarta, telah datang ke RS Bhayangkara untuk memastikan bahwa mayat tanpa identitas yang ditemukan mengapung di perairan Gili Trawangan tersebut merupakan Fernando.

Dengan dua bukti tersebut, keluarga berkeyakinan bahwa jenazah merupakan putranya yang hilang. Saat ini jenazah masih berada di kamar mayat RS Bhayangkara. Selanjutnya, pihak rumah sakit akan menunggu keputusan dari keluarga jenazah.

"Apakah akan dikremasi di sini atau dibawa ke negaranya, belum ada jawaban," kata Redana.

Sebelumnya diberitakan, mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan antara Gili Trawangan dan Mentigi, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/2/2015).

Jasad pria berusia sekitar 25 tahun tersebut ditemukan sekitar pukul 10.00 Wita oleh Irfan awak kapal Carlos dalam kondisi mengapung di air.

Saat ditemukan kondisi mayat sudah dalam keadaan rusak dan mulai membusuk. Kemungkinan mayat telah mengapung di air lebih dari dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com