Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibilang Mengandung Bakteri, Pakaian Bekas Tetap Laris Manis

Kompas.com - 06/02/2015, 12:33 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Meski Kementerian Perdagangan menyebut bahwa pakaian impor bekas yang marak diperdagangkan di Tanah Air berpotensi mengandung bakteri yang merugikan kesehatan, namun bisnis tersebut tak surut.

Setidaknya hal itulah yang terlihat di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Pedagang pakaian bekas di Pasar Dwikora, Parluasan, tetap ramai dikunjungi warga. Sepeti yang terlihat hari ini, Jumat (6/2/2015).

Bahkan, warga yang berbelanja ke Pasar Dwikora terasa tetap ramai. Warga tetap menjadikan pakaian bekas sebagai pilihan karena harganya yang relatif murah. Tak cuma itu, kualitasnya juga dianggap yang tidak kalah bagus dari barang yang dijual di toko.

“Itu sih tergantung persepsi masing-masing orang. Namanya pakaian bekas, kalau dibeli kan masih kotor. Cuci dulu sebelum dipakai, pasti bersih,” kata Sondang, salah seorang warga Pematangsiantar yang sedang memilih pakaian bekas.

Para pedagang pakaian bekas juga menyarankan hal demikian. “Sebaiknya baju atau celana yang dibeli di sini, sebelum dipakai harus direndam dengan air panas dan deterjen selama satu hari,” ujar Wirda Aritonang, salah satu pedagang di pasar tradisional terbesar kedua di Pematangsiantar tersebut.

Di Pasar Dwikora terdapat ratusan kios yang menjual pakaian bekas. Tidak hanya pakaian, berbagai perlengkapan mulai dari sepatu, sandal, tas, topi hingga perabotan bekas dijual dengan harga miring. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com