Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan RI-Malaysia Serahkan Senjata Api dan Granat ke TNI

Kompas.com - 05/02/2015, 21:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Batalyon Infanteri 315/Garuda dan Satgas Yonif-501/Bajra Yudha mengamankan sejumlah senjata api, granat, dan amunisi. Senjata tersebut diserahkan oleh masyarakat Entikong, Sanggau, Putussibau, dan Kapuas Hulu di Kalimantan Barat yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Toto Rinanto mengapresiasi penyerahan senjata oleh masyarakat itu. Menurut dia, hal tersebut merupakan bentuk keberhasilan TNI dalam membina dan membangun komunikasi dengan masyarakat setempat.

"Saya merasa bangga dengan TNI perbatasan. TNI berhasil menjaga keamanan teritorinya," ujar dia melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/2/2015).

Senjata yang diserahkan masyarakat setempat, yakni 3 pucuk senjata api laras panjang, 9 pucuk senjata api rakitan laras panjang, 2 pucuk senjata api laras pendek jenis revolver, 5 granat aktif, 3 butir amunisi berukuran 7,62 mm, dan 29 butir amunisi untuk senjata M16 berukuran 5,56 mm.

Toto mengatakan, kepemilikan senjata api selama ini dikait-kaitkan dengan tindak kejahatan di wilayah perbatasan, misalnya penyelundupan barang ilegal berupa bahan bakar minyak (BBM), minuman keras, bahan kayu, narkotika, bahan kebutuhan pokok, hingga perdagangan manusia dari Indonesia ke Malaysia.

Toto meminta TNI penjaga perbatasan tidak cepat puas. Dia memerintahkan mereka untuk memperkuat peran satuan tugas pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Kebetulan tahun ini juga ada penambahan 25 pos pengamanan perbatasan dari 45 pos yang sudah ada. Dari 45 pos sebelumnya, 22 pos pengamanan perbatasan akan direnovasi," lanjut Toto.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com