Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Segera Berantas Preman dan "Pak Ogah" di Makassar

Kompas.com - 05/02/2015, 18:17 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Melihat maraknya aksi kriminalitas di jalanan, Polrestabes Makassar dan Polresta KPPP Pelabuhan Makassar melakukan operasi preman dan "Pak Ogah". Operasi ini dilakukan selama 30 hari, mulai Kamis (5/2/2015).

Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Fery Abraham yang dikonfirmasi mengatakan, operasi ini dilakukan karena banyaknya aksi kriminalitas yang terjadi di jalanan. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, seorang polwan, anggota Brimob, dan anggota TNI menjadi korban.

"Pelaku perampokan polwan di Jalan Hertasning harus terungkap. Kalau (pelaku) kasus penikaman anggota Brimob oleh 'Pak Ogah' sudah ditangkap, sedangkan pelaku pengeroyokan anggota TNI di Pantai Losari oleh pengamen masih diselidiki. Belum lagi kasus yang menimpa masyarakat. Makanya, kami akan menggelar operasi preman dan 'Pak Ogah' dengan sandi Bina Kusuma 2015," kata Fery.

Dari hasil operasi preman dan "Pak Ogah" itu, lanjut Fery, polisi kemudian mengidentifikasi dan memotret semua orang yang terjaring operasi. Jika terbukti melakukan tindakan kriminal, mereka akan diproses secara hukum.

"Setelah diidentifikasi, kami bersama instansi terkait akan melakukan pembinaan. Kami mengajak Pemerintah Kota Makassar ikut terlibat. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bukan hanya tugas polisi, melainkan juga tugas kita bersama. Saya juga akui, Babinkamtibas masih lemah dan perlu ditingkatkan," katanya.

Fery menambahkan, Polrestabes Makassar telah melakukan rapat koordinasi dengan Polresta KPPP Pelabuhan terkait rencana untuk mengubah bar, pub, dan tempat prostitusi di sekitar Pelabuhan Makassar menjadi kawasan kuliner.

"Pemkot berencana mengubah tempat hiburan malam (THM) di Jalan Nusantara menjadi wilayah kuliner. Kami cuma mem-back up. Pemkot sendiri sementara ini lakukan sosialisasi. Polisi dan TNI siap membantu menjaga keamanan di wilayah tersebut," tambahnya.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com