Di Kecamatan Getasan, kejadian terkini, angin puting beliung merusak permukiman warga Dusun Gedad, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Selasa (3/2/2015) petang. Satu rumah milik Gono (55) mengalami kerusakan paling parah karena hampir separuh genteng atap rumahnya hancur akibat hempasan angin puting beliung. Sementara belasan rumah warga lainnya rusak ringan.
“Kata tetangga, kejadiannya sangat cepat,” ujar Gono saat ditemui, Rabu (4/2/2015) siang.
Saat kejadian, Gono hendak pulang dari ladang. Namun belum sampai di rumah, dirinya diberitahu oleh tetangganya bahwa atap rumahnya sudah rusak diterjang angin puting beliung.
Selain rumahnya, angin puting beliung juga menimpa atap rumah milik dua saudaranya, yakni Suramin dan Jumadi.
“Hanya saja kerusakan yang dialami lebih ringan dibandingkan rumah saya. Memang sore itu anginnya saya rasakan sangat kencang,” imbuhnya.
Pemerintah Desa Wates mencatat dampak kerusakan akibat angin puting beliung ini tak lebih dari 10 rumah. Pihak desa telah berkoordinasi dengan kecamatan dan BPBD Kabupaten Semarang.
"Kerusakan ringan, sore itu langsung diperbaiki,” kata Kepala Desa Wates Darto.
Sementara itu, Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe mengatakan, pada musim hujan kali ini intensitas petir di wilayah Getasan jauh lebih banyak dibandingkan musim hujan sebelumnya. Kejadian terbaru, petir telah mengakibatkan kerusakan mushala di Dusun Sleker, Desa Kopeng. Sejumlah kaca, plafon dan mustaka mushala mengalami kerusakan.
Selain merusak plafon dan mustaka, beberapa piranti elektronik mushala seperti tape, amplifier dan pengeras suara juga ikut rusak.
“Warga secara swadaya sudah memperbaiki kerusakan mushala,” katanya.
Agus menambahkan, pihaknya telah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul sambaran petir seringkali memadamkan jaringan listrik di Kecamatan Getasan.