Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Anjloknya KA Jayabaya Jurusan Jakarta-Malang

Kompas.com - 04/02/2015, 17:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia merilis penyebab anjloknya KA Jayabaya jurusan Jakarta-Malang. KAI menduga anjloknya gerbong KA yang terjadi pada Selasa (3/2/2015) malam di KM 63 700 BH 302 antara Stasiun Ujungnegoro dan Kuripan, Jawa Tengah, itu murni karena faktor alam.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Suprapto mengatakan, hasil penyelidikan internal oleh tim menunjukkan indikasi alam, yakni penurunan tanah hingga 40 sentimeter di bawah bantalan rel yang dilewati KA tersebut.

Amblesnya tanah ditengarai akibat adanya hujan selama lima jam di lokasi, dan sempat menimbulkan banjir.

"Badan rel sempat ambles 40 sentimeter. Ini murni faktor alam," ujar Suprapto, Rabu (4/2/2015).

Penyebab itu, lanjutnya, telah diketahui oleh tim penyelidik pada malam hari, tak lama seusai insiden. Namun, data validasi secara utuh telah dirangkum oleh tim penyelidik hingga menjadi laporan.

"Tadi, laporan baru sampai di meja. Itu hasilnya," ucapnya.

Setelah menemukan ada penurunan tanah, tim lantas memperbaiki bantalan rel dengan batu dan kricak. Proses perbaikan bantalan rel dilakukan di area anjloknya KA, sepanjang 200 meter.

Alat berat serta material perbaikan rel didatangkan agar perbaikan bisa berlangsung cepat sehingga rel berfungsi seperti sediakala. Selain memperbaiki rel, KAI juga mengembalikan selisih sisa uang tiket penumpang eks KA Jayabaya.

Kebijakan itu diambil karena KA yang difungsikan sebagai pengganti dan mengangkut para penumpang, yakni KA Kaligung Mas, tidak memiliki pelayanan yang setara dengan KA Jayabaya. Semua penumpang dari KA Jayabaya kemudian diangkut menggunakan kereta sejenis menuju Malang, setelah singgah di Stasiun Poncol, Semarang.

Adapun gerbong KA Jayabaya yang anjlok berjumlah empat unit. Keempat gerbong anjlok hingga berpindah jalur. KAI berhasil memindahkan semua gerbong pada pukul 04.00 WIB. Gerbong-gerbong tersebut pun telah menuju Stasiun Poncol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com