Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Suprapto mengatakan, hasil penyelidikan internal oleh tim menunjukkan indikasi alam, yakni penurunan tanah hingga 40 sentimeter di bawah bantalan rel yang dilewati KA tersebut.
Amblesnya tanah ditengarai akibat adanya hujan selama lima jam di lokasi, dan sempat menimbulkan banjir.
"Badan rel sempat ambles 40 sentimeter. Ini murni faktor alam," ujar Suprapto, Rabu (4/2/2015).
Penyebab itu, lanjutnya, telah diketahui oleh tim penyelidik pada malam hari, tak lama seusai insiden. Namun, data validasi secara utuh telah dirangkum oleh tim penyelidik hingga menjadi laporan.
"Tadi, laporan baru sampai di meja. Itu hasilnya," ucapnya.
Setelah menemukan ada penurunan tanah, tim lantas memperbaiki bantalan rel dengan batu dan kricak. Proses perbaikan bantalan rel dilakukan di area anjloknya KA, sepanjang 200 meter.
Alat berat serta material perbaikan rel didatangkan agar perbaikan bisa berlangsung cepat sehingga rel berfungsi seperti sediakala. Selain memperbaiki rel, KAI juga mengembalikan selisih sisa uang tiket penumpang eks KA Jayabaya.
Kebijakan itu diambil karena KA yang difungsikan sebagai pengganti dan mengangkut para penumpang, yakni KA Kaligung Mas, tidak memiliki pelayanan yang setara dengan KA Jayabaya. Semua penumpang dari KA Jayabaya kemudian diangkut menggunakan kereta sejenis menuju Malang, setelah singgah di Stasiun Poncol, Semarang.
Adapun gerbong KA Jayabaya yang anjlok berjumlah empat unit. Keempat gerbong anjlok hingga berpindah jalur. KAI berhasil memindahkan semua gerbong pada pukul 04.00 WIB. Gerbong-gerbong tersebut pun telah menuju Stasiun Poncol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.